post image
KOMENTAR
Rencana Bakrie Group untuk keluar dari jajaran pemegang saham Bumi Plc berjalan alot. Pemegang saham Bumi Plc dikabarkan me­nye­wa penasihat investasi guna mempelajari proposal Bakrie yang bakal keluar dari perusahaan asal Inggris ini.

Pihak Bumi Plc dikabarkan ti­dak akan melepas PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) ke­pada Bak­rie. Perusahaan batu­bara yang tercatat di bursa London itu, sudah menunjuk penasihat ke­uangan untuk mem­pelajari pro­posal Bakrie soal pem­belian kem­bali 29 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

“Bumi Plc telah menyewa satu bank investasi untuk mempelajari proposal Grup Bakrie,” ujar sum­ber yang mengetahui transaksi ter­sebut seperti dikutip kantor be­rita asing di Jakarta, kemarin.

Sumber itu menyatakan, pe­­na­sihat keuangan tersebut ber­a­sal dari Rotschild Group. Sa­yang­nya, dia tidak menye­but­kan detail hasil ka­jian propo­sal ter­sebut. Namun, dia menya­ta­kan, Bumi Plc dika­barkan me­nolak men­jual saham PT Berau Coal Energy.

“Sam­pai saat ini belum mem­pertim­bang­­kan penjualan saham Be­rau,” katanya, kemarin.

Sebelumnya, Grup Bakrie be­ren­cana menukar 23,8 persen sa­ham Bumi Plc dengan 10,3 per­sen saham BUMI. Selanjut­nya, Bakrie akan membeli 18,9 persen saham BUMI dan 84,7 persen saham BRAU dari Bumi Plc de­ngan dana tunai 278 juta dolar AS (Rp 2,6 triliun) yang diharap­kan selesai sebelum Natal 2012.

Sedangkan untuk membeli 84,7 persen saham BRAU, Grup Bakrie siap menggelontorkan dana 937 juta dolar AS (Rp 8,9 tri­­liun) dan dilakukan dalam wak­tu enam bulan ke depan se­hing­ga total dana men­capai 1,2 mi­liar dolar AS.

Langkah itu terpaksa di­tempuh Grup Bakrie supaya bisa lepas dari Bumi Plc. Saat ini, Nathaniel Roth­schild memiliki 11 persen saham Bumi Plc, perusa­haan yang semula ber­nama Vallar Plc.

Ke­pemilikan Rothschild lebih kecil dibanding­kan Grup Bakrie dan Samin Tan yang masing-ma­sing sebesar 23,8 persen. Se­lain itu, Grup Recapital memiliki 9,8 persen saham Bumi Plc. Sisanya 31,6 persen saham dimiliki pu­blik. Kepemilikan Samin Tan di Bumi Plc melalui PT Bor­neo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).

Porsi yang sama (23,8 persen) juga dimiliki Grup Bakrie melalui PT Bakrie & Bro­thers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Ltd. Dengan de­mi­kian, Grup Bak­rie dan Samin Tan adalah pe­me­gang saham ter­besar Bumi Plc, induk usaha BUMI dan Be­rau Coal. Total ke­pemilikan sa­ham ke­duanya sebe­sar 47,6 per­sen. Bela­kangan, Natha­­niel Rots­child me­nyatakan mun­dur dari jajaran di­reksi Bumi Plc menyu­sul kon­flik yang sema­kin mema­nas dengan keluarga Ba­krie.

Jual Utang


Sementara itu, Stanchart beren­cana mengubah status pinjaman itu menjadi pinjaman sindikasi Standard Chartered Bank (Stan­chart) berencana menjual (sell down) pinjaman senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9 triliun yang diberikan kepada BORN. Langkah tersebut untuk meng­urangi risiko gagal bayar.

Pinjaman yang diberikan seta­hun lalu itu digunakan Borneo untuk membeli 23,8 persen sa­ham Bumi Plc milik Grup Bakrie senilai 1 miliar dolar AS. Saat ini, nilai investasi Borneo pada Bumi Plc terus merosot, seiring ter­pang­­­kas­nya harga saham Bumi Plc yang tercatat di Bursa Efek London.

Koreksi itu dipicu beberapa fak­tor, seperti pelemahan harga batubara dan konflik antarpe­me­gang saham. Hal itu diperparah dengan langkah Bumi Plc yang melakukan investigasi dugaan pe­nyimpangan pengelolaan ke­uang­an di dua anak usahanya BUMI dan BRAU. Sepanjang ta­hun ini, saham Bumi Plc sudah anjlok 72 persen. [rmol/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi