post image
KOMENTAR
MBC. Komitmen pemerintah menyediakan rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diragukan. Lembaga pemangku kepentingan seperti Kemenpera, perbankan dan pengembang belum kompak mengembangkan rumah rakyat.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz sesumbar pelaksanaan program pembangunan perumahan bagi rakyat di Indonesia tahun 2013 akan terlaksana dengan baik.

Dia begitu yakin seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan baik dari kalangan asosiasi pengembang, perbankan, serta masyarakat luas bisa bekerjasama dengan baik untuk meningkatkan pasokan rumah yang layak huni untuk MBR, tahun ini.

“Saya tetap optimis pelaksanaan program perumahan di In­donesia pada tahun 2013 akan lebih baik. Untuk itu, Kemenpera siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan khususnya bidang perumahan agar penyediaan rumah layak huni untuk masyarakat bisa terpenuhi dengan baik,” katanya kepada Rakyat Merdeka (grup MedanBagus.com).

Menteri asal PPP ini mengaku, berkomitmen penuh melaksanakan tugas pokoknya menjembatani pembangunan rumah rakyat, meskipun kritik negatif terhadap Kemenpera terus bermunculan.

Lantas apa kendalanya membangun rumah bagi MBR? Djan mengungkapkan, pembangunan rumah MBR terkendala dengan banyaknya pengembang yang kurang tertarik membangun rumah MBR.

“Kebutuhan tinggi, uang ada, tetapi ketertarikan pengembangnya yang kurang, itu yang akan kami kejar target untuk tahun ini,” katanya.

Djan berjanji mencari solusi agar pengembang tertarik membangun rumah bagi MBR. Salah satu solusi, pihaknya akan lebih meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pengembang BUMN dan perbankan.

Kerjasama dengan BUMN, Kemenpera akan lebih melibatkan Perumnas.

“Kemenpera siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan khususnya bidang perumahan agar penyediaan rumah layak huni untuk masyarakat bisa terpenuhi dengan baik,” janjinya.

Dihubungi terpisah, Deputi Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo meminta bank-bank pelaksana pembiayaan rumah lebih aktif menyalurkan KPR rumah murah kepada MBR. Kata dia, hingga Desember 2012, jumlah realisasi KPR rumah murah dengan FLPP, masih rendah, baru mencapai 62.055 unit rumah dari target 133 ribu unit.

“Targetnya tahun ini bisa tersalurkan sebanyak 133 ribu unit rumah yang memanfaatkan KPR FLPP, tapi bank pelaksana baru bisa merealisasikan KPR FLPP untuk 62.055 unit rumah,” ujarnya.[rmol/ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi