post image
KOMENTAR
Di sebuah dusun yang tak ramai penduduknya, di sebuah kediaman yang amat sederhana, hari itu, usai Jumatan (1/3/2013), mereka berkumpul, berbicara menyampaikan pendapat, tidak sedikit yang mengeluh, berbagi sesal yang membekas. Tapi keluhan yang tampak di awal pertemuan para petani itu pada akhirnya justru muncul harapan.  

Sekira 40-an orang berkumpul siang itu, mereka tergabung dalam Paguyuban Petani Kecamatan Besitang. Sekurangnya ada 6 delegasi desa yang mengikuti pertemuan itu. Desa PIR ADB, Sekoci, Bukit Selamat, Bukit Mas, Harapan Maju, delegasi kelompok tani Tanjung Morawa dan Desa Halaban sebagai tuan rumah.

"Hari-hari ini pemimpin mana yang sudah mengeluarkan kebijakan untuk memutus rantai para agen pembeli hasil tani kita? Belum ada, itu kita mesti minta kepada pemerintahan selanjutnya," terang Sumiran, delegasi dari desa Harapan Maju dalam keterangan pers yang diterima MedanBagus.Com beberapa waktu lalu.

Sumiran bilang, regulasi memang mengandung ambiguitas. Meski terkadang regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah itu bisa membuat kesal petani, akan tetapi dikarenakan regulasi pula petani itu bisa sejahtera.

Di sini harapan itu timbul, tumbuh dari kehendak dan keyakinan, mereka petani-petani itu, yang tergabung dalam Paguyuban Petani Besitang dan Tanjung Morawa mengklaim berjumlah lebih dari seribu anggota yang terhimpun dari 15 desa menyepakati akan menggunakan hak suaranya untuk memilih pasangan calon Gatot-Tengku Erry (GanTeng).

Sebagai syarat dukungan kepada calon nomor urut 5 itu, mereka meminta sejumlah syarat, antara lain, fokus peran regulasi dari pemerintah daerah perlu ditata ulang, perlu adanya jaminan segi pendapatan petani melalui pembukaan pasar secara luas baik nasional maupun internasional.

Berikutnya memutus rantai pembelian oleh agen pembelian dan dialihkan kepada sektor swasta. Memenuhi kebutuhan kredit para petani melalui skema kredit yang dibiayai oleh APBD.

Selain itu, mereka juga meminta sistem irigasi jangan dipandang sebelah mata. "Pemerintah perlu memastikan integritas infrastruktur dengan keterlibatan pengguna irigasi secara lebih intensif, dan meningkatkan efisiensi penggunaan air untuk mencapai panen yang lebih optimal hingga setiap tetes air.

Bagian terpenting adalah pengadaan pupuk murah, serta adanya reproduksi pupuk organik di tiap-tiap desa di Kecamatan Besitang. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi