post image
KOMENTAR
SBY sudah resmi menjabat Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum yang berhenti. Kini, Demokrat tinggal menanti musibah yang lebih besar.

Pengamat politik, Ray Rangkuti, saat dihubungi wartawan, Sabtu (30/3), mengatakan, SBY yang rangkap jabatan sebagai presiden tidak akan bisa fokus dalam mengurus partai sekaligus memimpin pemerintahan. Apalagi, sisa waktu menuju Pemilu 2014 makin tipis.

Skenario ada ketua harian yang mewakili SBY sebagai dalam tugas sehari-hari ketua umum, menurut Ray, mengindikasikan ketidakefektifan kerja-kerja ketua umum.

"Secara politik dan hukum, ketua harian tidak memiliki kewenangan yang efektif. Kehadiran ketua harian malah dapat berpotensi menambah birokrasi partai, bahkan dapat mendorong munculnya 'dua matahari' di dalam tubuh Demokrat," terang Ray seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online.

Lagi pula, lanjut Direktur Lingkar Madani ini, ketua harian tidak dikenal dalam UU Parpol. Menurut Ray, ketua harian tak memiliki kewenangan apapun. Jadi, skenario ini hanya akan memperlambat Demokrat dalam melakukan implementasi, menanam bibit konflik dan menambah birokrasi.

Dalam pandangannya, dalam dua bulan gonjang ganjing internal Demokrat, SBY tampak tertatih dalam mengurus negara dan partai sekaligus. Mestinya, SBY sebagai presiden tidak kehilangan fokus untuk mengelola bangsa 24 jam per hari. [rob]




Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa