post image
KOMENTAR
Masyarakat diminta tetap mewaspadai bahaya HIV/AIDS. Soalnya dalam 5 tahun terakhir jumlah pengidapnya di Indonesia mengalami lonjakan tajam. Hal yang justru mengkhawatirkan, pengidapnya dari kalangan ibu rumah tangga menempati urutan pertama pertumbuhannya.

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan, tahun 2012 lalu temuan pengidap HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga mencapai 936 kasus, yang merupakan catatan tertinggi berdasarkan jenis pekerjaan. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan temuan dari kalangan pekerja seks yang hanya 36 kasus. 

''Ini yang harus digarisbawahi. Ibu rumah tangga yang suaminya memiliki perilaku beresiko memiliki resiko lebih besar tertular HIV/AIDS dan penyakit Infeksi Menular Seks lainnya,'' ungkap Sekretaris Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), Anggia Ermarini dalam keterangan persnya Kamis, (4/4/2013).

NU merasa terpanggil untuk ikut prihatin dengan kondisi itu karena dengan korban yang tersebar di pedesaan dengan tingkat pemahaman tentang HIV/AIDS yang rendah, hal ini juga menjadi ancaman.

''Kami jelas tidak bisa tinggal diam dengan kondisi ini. NU memiliki mandat jam'iyyah dalam penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, agar bagaimana NU bisa berkontribusi dalam penanganan masalah masyarakat," tambah Anggi.

Dalam peranannya ikut menanggulangi penyebaran HIV/Aids semakin luas, LKNU menggelar Pelatihan Program Pencegahan HIV Bagi Petugas Lapangan & Koordinator Lapangan di Semarang. Kegiatan ini berlangsung pada 25 �" 29 Maret 2013 dan diikuti 92 orang peserta yang berasal dari Tegal, Pemalang, Brebes, Wonosobo dan Magelang.

''Pelatihan ini memang bentuk komitmen LKNU dalam penanggulangan HIV AIDS di Indonesia. Kegiatan yang sama akan terus kami gelar sepanjang Maret dan April ini,'' tegas Anggi seperti disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Pelatihan serupa akan dilaksanakan di Yogyakarta, Solo, Jakarta, NTB, Kendari, Balikpapan, Pontianak, Surabaya dan Padang.

Menurut Anggi, terkait penyebab ibu rumah tangga rentang terinfeksi HIV/AIDS tak lepas dari rendahnya posisi tawar dalam rumah tangga. Rendahnya pengetahuan dan informasi tentang virus mematikan itu juga menjadi pekerjaan yang harus dicarikan jalan keluar.

''Itu yang menjadi konsen dan komitmen LKNU. Semakin tinggi prevalansi HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga dan anak, itu menuntut NU untuk ikut aktif melakukan penanganan,'' tuntasnya.

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Desember 2012, sebanyak 5.489 kasus baru HIV dan 1.317 kasus baru AIDS dilaporkan ditemukan di Indonesia. [ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas