post image
KOMENTAR
Aksi premanisme dalam bentuk pemerasan yang dilakoni Organisasi Kepemudaan (OKP) bermodus sumbangan masih merajalela. Di kawasan Binjai misalnya, puluhan sopir truk diperas. Ironisnya, tak ada reaksi kepolisian untuk meminimalisir kasus ini.

Setidaknya keluhan para sopir truk dituangkan dalam SMS interaktif yang dimuat di salahsatu koran kriminal terbitan kota Medan.

SMS yang datang dari pemilik nomor 085361582xxx mengaku Polresta Binjai dan Polsek Sei Bingei terkesan ''tutup mata'' terhadap preman yang memeras para sopir truk yang membawa barang-barang ke daerah itu.

Katanya lagi, pemerasan itu dilakoni ormas SP. ''Mereka memaksa kalau tidak menyetor sopir dan kernet akan dipukuli. Dimana hati nuranimu hai pak Polisi? Apakah setorannya sudah dibagi dua ya?'' sindir pemilik nomor HP itu sebagaimana dimuat salah satu koran kriminal terbitan hari ini.

Di tempat terpisah, salah seorang sopir L-300 Ondim Parhusip yang dihubungi MedanBagus.Com di Medan mengakui hal itu.

''Tiap hari kalau kita lewat selalu dikutip. Mereka di pinggir jalan. Mudah-mudahan polisi dapat menghentikan aksi pungli ini,'' kata warga Padangbulan Medan ini, sesaat lalu, Senin (6/5/2013). [ans]

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Sebelumnya

Ini Obat Cair Yang Digunakan Reynhard Sinaga 'Predator Seksual' Dalam Memperdaya Korbannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal