post image
KOMENTAR
Massa Front Mahasiswa Sumatera Utara sejak pukul 09:00 wib Rabu (5/6/2013) berkumpul di gedung DPRD Sumut. Mereka mendesak agar pemerintah membatalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Salah seorang orator Saddam Ritonga mengatakan, kebijakan menaikkan harga BBM tanpa memikirkan panjang, akan berdampak terhadap kenaikan sejumlah harga di pasaran. Mahasiswa menilai pemerintahan SBY-Budiono gagal mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia untuk dikelola dengan baik demi kesejahteraan rakyat, sesuai pasal 33 UUD 1945.

"Indonesia punya ketergantungan sangat tinggi kepada korporasi internasional. Pemerintah juga tunduk pada dikte liberalisme ekonomi Forum G-20 dan lembaga asing seperti IMF, WTO, World Bank dan ADB," teriaknya lantang.

Mahasiswa juga menilai, akibat kebijakan yang kurang populis pemeirntahan SBY-Budiono, harga migas saat ini sedang krisis. Terbukti pada produksi migas Indonesia menjadi ajang monopoli koorporasi internasional oleh PT.Chevron yang menguasai 44% migas Indonesia dan di ikuti perusahaan E&P 10%.

"Alasan pemerintah menaikkan harga BBM karena defisit APBN sangat tidak rasional, karena jika dibandingkan dengan Anggran Belanja Negara, ternyata anggaran subsidi BBM lebih kecil. Padahal jika aset-aset vital termasuk Migas di nasionalisasi dan membangun industrilisasi nasional anggaran pasti surplus dan harga BBM bisa turun," tambah Saddam Ritonga.[ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas