post image
KOMENTAR
Pengamat Penerbangan Dudi Sudibyo blak-blakan mengkritik kebiasaan pemindahan bandara di Indonesia, yang terburu-buru dan cenderung ceroboh. Ini berbeda dengan di sejumlah negara lain seperti Singapura dan Korea, yang untuk persiapan pemindahan saja memerlukan waktu lama.

Menurut dia dari sisi landasan, Bandara Kualanamu memang sudah siap. "Tapi apakah orang-orangnya sudah siap. Apakah jalan juga sudah siap? Kalau dipaksakan 25 Juli, saya yakin bakal macet total," kata Dudi awal bulan lalu di Jakarta.

Dia menyarankan, agar pengoperasian Bandara Kualanamu lebih siap dan memberikan imej yang baik di dunia penerbangan, jadwal pengoperasian ditunda dulu saja.

"Akhir tahun saja lah. Enam bulan sudah cukup untuk pemindahan dan simulasi seluruh peralatan," pungkasnya.

Dudi mengatakan terkait pemindahan bandara, semua peralatan di bandara harus disimulasikan terlebih dahulu. Untuk mengecek fungsi menara misalnya, juga harus dengan penerbangan pesawat.

"Ada gangguan nggak menaranya. Itu pun tak bisa hanya sekali dua kali," ujarnya.

Singapura dan Korea, untuk persiapan pemindahan saja memerlukan waktu lama.

"Pemindahan bandara ke Changi Singapura, itu memakan waktu setahun. Saya diundang waktu itu. Di sana, semua listriknya dinyalakan 24 jam selama berbulan-bulan sebelum bandara Changi dioperasikan. Ini untuk melihat apa kekurangannya. Jadi tidak tergesa-gesa," ujar Dudi.

Untuk pemindahan bandara penerbangan sipil dari Halim Perdana Kusuma ke Bandara Soekarno-Hatta, menurut Dudi, juga dilakukan tergesa-gesa, hanya dilakukan selama dua bulan.

"Saya waktu itu termasuk yang pertama ikut pendaratan. Saat terbang, pesawat naik turun, naik turun, beberapa kali karena masih ada kekekurangan. Jadinya kalang kabut, kelabakan. Nah, yang seperti ini jangan sampai terjadi di Bandara Internasional Kualanamu. Harus dipersiapkan secara matang karena menyangkut keselamatan penerbangan," kata mantan wartawan itu mengingatkan.

Begitu pun saat pengoperasian Lombok International Airport di NTB. Dudi menceritakan, lima hari sebelum resmi dioperasikan, dirinya datang langsung ke bandara. Kondisi jelang pengoperasian bandara di Lombok itu juga amburadul. Kabel-kabel komputer berantakan.

"Komputer untuk fasilitas check in saja belum siap. Saya masuk toilet, air tak jalan, listrik juga tak jalan padahal sudah lima hari menjelang dioperasikan. Ini contoh-contoh tak baik yang tidak boleh terulang di Kualanamu," harapnya. [yhu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi