post image
KOMENTAR
Menindaklanjuti kerjasama antara Pemko Medan dengan Pemerintah Kota Kitakyushu Jepang dalam mengatasi persoalan sampah, akan dibangun bank sampah dan rumah kompos.

Sebagai bentuk kerjasama yang ditawarkan, pemerintah Kitakyushu bersedia membangun rumah kompos berukuran lebih kurang 100 x 30 meter.

Hal ini jadi pembahasan delegasi Pemerintah Kota Kitakyushu yang dipimpin Shinsuke Takeuchi saat bertemu Pelaksana Tugas Walikota Medan diwakili Sekda Syaiful Bahri Lubis di Balai Kota Medan, Selasa (22/10)/2013.

Shinsuke didampingi tiga rekannya, masing-masing Hirokazu Toyoshima, Yoshiu Funakoshi dan Airo Kaneko yang berasal dari Shinryo Coorporation, akan berperan dalam pengelolaan sampah tersebut.

Menurut Shinsuke, rumah kompos itu akan digunakan untuk menjadikan sampah rumah tangga yang akan melibatkan 500 KK. Setiap harinya rumah kompos ini akan menghasilkan 50 kg kompos. Dengan demikian rumah kompos setiap bulannya menghasilkan 1.500 kg kompos.

Di samping rumah kompos, Shinsuke juga  akan membangun bank sampah dengan sistem daur ulang. Hal ini dilakukan agar sampah-sampah yang dibuang masyarakat dapat didaur ulang, sehingga menghasilkan nilai ekonomi kembali. Untuk pengelolaan bank sampah ini, dia mengaku akan melibatkan 500 KK.

"Biaya pembangunan rumah kompos dan bank sampah untuk daur ulang kita tanggung seluruhnya. Pemko Medan kita minta untuk menyediakan lahan dan mengelola rumah kompos serta bank sampah untuk daur ulang yang telah kita bangun tersebut. Karenanya, kita akan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui training ke Kota Kitakyushu."

"Mereka akan diajarkan tentang sistem pengelolaan sampah, analisis komposisi sampah rumah tangga dan metode kompos," ungkapnya.

Sebelum itu diwujudkan, pria berkacamata itu mengatakan pihaknya akan lebih dahulu melakukan survei pengelolaan sampah rumah tangga, survey sampah rumah sakit yang membawa penyakit menular, analisis sampah rumah tangga dan survey langsung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Setelah itu dilakukan penandatanganan antara tiga pihak yakni Pemko Medan, Shinryo Coorporation dan JICA.

"Usai penandatanganan dilakukan, dilanjutkan dengan  penandatangan kontrak kerjasama (MoU) dan barulah proyek kerjasama dilakukan," jelasnya.

Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis, didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Arif Trinugroho, Kadis Kebersihan Pardamean Siregar, Kepala Bappeda Zulkarnain MSi serta beberapa pimpinan SKPD lainnya, menyambut baik tawaran kerjasama yang ditawarkan Pemerintah Kota (Pemko) Kitakyushu tersebut.

"Saya sangat setuju dan mengapresiasi penuh tawaran kerjasama ini. Saya berharap  proyek ini dapat diterapkan di setiap kelurahan. Artinya, masing-masing kelurahan harus memiliki rumah kompos dan bank sampah untuk daur ulang."

"Berhubung yang dibantu Pemko Kitakyushu hanya pembangunan satu rumah kompos dan bank sampah untuk daur ulang, maka kita akan menggunakan dana APBD sehingga seluruh kelurahan di Kota Medan yang berjumlah 151 kelurahan memiliki rumah kompos dan bank sampah untuk daur ulang," lanjut Sekda.

Jika ini berhasil, Sekda optimistis mampu mengatasi persoalan sampah di Kota Medan, minimal mengurangi 50 persen volume sampah yang dihasilkan setiap harinya. Apalagi sistem ini melibatkan langsung peran serta masyarakat dalam prosesnya.

Dengan begitu secara perlahan-lahan akan mengubah perilaku hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan membuat sampah  yang selama ini dianggap tidak berguna kini mempunyai nilai guna. Hal ini akhirnya akan membawa Kota Medan menjadi
kota ramah lingkungan. [ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas