post image
KOMENTAR

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Agung Laksono, mengisyaratkan jika koalisi permanen yang disepakati oleh 6 fraksi di DPR periode 2009-2014, termasuk Golkar, bisa saja berubah setelah era kepemimpinan Aburizal Bakrie. Hal ini disampaikannya saat meninjau RSUD Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (14/7/2014).

"Bagi saya politik itu fleksibel," katanya.

Agung menyebutkan, koalisi permanen yang disepakati tersebut sangat rawan masalah jika Jokowi-JK yang justru memenangkan Pilpres 2014. Sebab, jumlah kursi di parlemen antara pendukung Jokowi-JK dengan kursi 6 fraksi yang menyepakati koalisi permanen tersebut sangat jauh berbeda.

"Kalau sekarang sifatnya permanen untuk Prabowo. Kalau kebetulan dia yang terpilih nggak ada masalah. Kalau Jokowi yang jadi, masalah, karena di parlemennya kursi pendukungnya kurang separuh," ujarnya.

Partai politik pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PPP, PKS, Partai Demokrat, dan PBB sore ini rencananya mendeklarasikan 'Koalisi Merah Putih' di Tugu Proklamasi. Hal ini sebagai tindaklanjut dari pertemuan ketua-ketua fraksi dari partai-partai koalisi di DPR sudah melakukan deklarasi koalisi permanen.

Dalam deklarasi pekan lalu, hadir Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar dan Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Koalisi ini disebut tak hanya sebatas di lingkungan DPR.[rgu]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa