Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ternyata tidak nyaman dengan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumut (Senin, 11/8) lalu.Aksi demo mahasiswa tersebut tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Mereka menuntut agar semua kasus korupsi di Sumut segera diusut, mereka juga meminta sejumlah foto yang diduga adalah Gubernur Gatot Pujo dengan istri siri atau wanita simpanan untuk diklarifikasi.
Ketua Umum PP HIMMAH Aminullah Siagian mengatakan, informasi yang dia terima dari Ketua PW HIMMAH Sumut, Yakin Sitorus, Gubernur Gatot telah mengutus tim pelobi kepada Kelompok Cipayung Plus, untuk meredam aksi tersebut dengan iming-iming uang sebesar Rp 1 miliar.
Jelas Aminullah, kalau saja aktivis Cipayung Plus tergoda atas godaan itu, maka kebobrokan Gatot Pujo akan tertutup.
"Saya bangga dengan teman-teman Cipayung Plus yang memiliki idealis tinggi yang menolak iming-iming uang itu," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (19/8).
Aminullah juga mengungkapkan, ia mendapat kabar, Gatot ingin melobi pewarta di Sumut agar tidak memberitakan secara bias tuntunan mahasiwa Cipayung Plus tersebut.
Khusus kepada aktivis HIMMAH, Aminullah menakankan, kalau ada yang berani main-main dengan Gubernur Gatot , dengan artian menerima 'uang tutup mulut', dengan tegas aktivis tersebut detik itu juga akan diberhentikan dari kader HIMMAH.
Gubernur Gatot sendiri tidak mau menanggapi kabar tersebut, ia menolak berkomentar soal tudiangan memiliki istri siri. Politisi Partai Sejahtera (PKS) ini meminta agar seluruh elemen masyarakat lebih mengutamakan mencari solusi atas permasalahan yang ada di Sumut dibanding membicarakan masalah pribadi.
"Persoalan Sumatera Utara jangan dibawa ke persoalan pribadi," kata Gatot kepada wartawan di Medan, Kamis (14/8) lalu. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA