post image
KOMENTAR
Gubernur sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si  usai melantik Ir H. Oki Doni Siregar sebagai Wakil Walikota Tebingtinggi  terpilih sisa masa jabatan 2011-2016 menyempatkan meninjau lokasi rencana pembangunan Bendungan Bajayu di Sei padang Tebing Tinggi, Selasa (9/9/2014) sore.

Rombongan Gubsu bersama Walikota Tebing Tinggi H Umar Zein Junaidi serta Dinas terkait dari Provinsi Sumut mendatangi lokasi bakal dibangun waduk Irigasi menggunakan sepeda motor trail. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena jalan menuju lokasi sempit dan berlumpur sehingga hanya dapat dilalui oleh jenis kendaraan tersebut.

Saat di lokasi, Gubsu menekankan kepada Kepada Dinas PSDA agar pembangunan konstruksi bendungan ini harus bisa dikerjakan November mendatang.

"Jadi apa masalahnya lagi, kenapa belum dikerjakan?, November ini harus bisa dikerjakan," perintah Gubsu kepada Kadis PSDA Sumut.

Kunjungan tersebut dilakukan Gubsu untuk mengetahui persoalan terkait pelaksanaan pembangunan Bendungan Bajayu. Seperti pembebasan lahan yang belum rampung.

Bendungan di Sei Padang yang namanya singkatan dari Batak, Jawa Melayu (Bajayu) ini nantinya menjadi irigasi yang akan mengairi areal pertanian  seluas 4.000 ha.  Kadis PSDA Sumut Dinsyah menjelaskan jalan menuju bendungan terletak di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Tebingtinggi akan dilebarkan.

Hingga saat ini, proses pembangunan masih terkendalan pembebasan lahan. Namun masyarakat sekitar yang memiliki tanahnya sudah sepakat untuk diganti rugi. Sekitar 46,8 ha lahan yang nantinya akan dibangun saluran dan bendungan dengan anggaran Rp 227 milyar yang bersumber dari APBN.

Sementara itu masyarakat setempat sukacita menyambut kedatangan Gubernur dan rombongan. Gubsu sempat bertatap muka dengan berdialog masyarakat setempat.

"Kami menyambut baik program bapak Gubernur dalam rencana pembangunan waduk tersebut, kerena bila itu siap dibangun akan menjadi manfaat yang lebih bagi masyarakat tani, sampai anak cucu untuk mengairi  persawahan, dan sangat kami harapkan program ini dapat segera terwujud," kata salah satu tokoh masyarakat.

Sebelumnya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Sumatera di Padang, (29/8/2014) yang dihadiri jajaran Menteri Perekonomian dan menteri-menteri di bawah koordinasinya menggesa pembangunan irigasi.  Gubsu dalam kesmpatan itu mengungkapkan bahwa hanya sekitar 17 persen saja dari luasan 425.000 ha persawahan yang terairi dengan irigasi.

"Meski hanya 17 persen sawah yang teririgasi, namun Sumut bisa surplus beras dan termasuk lumbung pangan nasional," kata Gubsu.

Gubsu juga meminta pusat mengembangkan saluran irigasi Sei Ular yang saat ini masih tersedia saluran primer saja yang mengairi 18.500 ha persawahan.[rgu]

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Sebelumnya

Kadispar: Kalau Ada yang Bandel tak Ada Rasa Kemanusiaannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan