post image
KOMENTAR
Pasca rampungya pembangunan Pasar Sukaramai yang kini menjelma menjadi pasar modern tradisional, pihak Perusahaan Daerah (PD) Pasar dibantu Dinas Bina Marga Kota Medan dan unsur Kecamatan Medan Area membersihkan areal sekitar pasar yang selama ini ditempati kios sementara para pedagang, Kamis malam (18/9/2014). Selain menimbulkan tumpukan sampah sehingga membuat kesan kumuh, kehadiran kios sementara yang dibangun di atas trotoar jalan selama ini menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas yang cukup parah.

Selain areal pasar, parit yang selama ini dipenuhi sampah bekas sisa dagangan maupun limbah para pedagang juga dikorek dan dibersihkan dengan menggunakan dua unit alat berat jenis backhoe milik Dinas Bina Marga. Kemudian untuk melebarkan jalan, Walikota juga memerintahkan agar trotoar yang ada dibongkar guna mendukung kelancaran lalu lintas.

"Pembersihan ini kita lakukan agar kenyamanan Pasar Sukaramai dapat terjaga dengan baik. Salah satunya drainase, harus segera diperbaiki dan tidak boleh terganggu. Jika drainase terganggu akan menyebabkan terjadinya genangan air. Kita tidak ingin itu terjadi kembali. Setelah dilakukan pembersihan ini, trotoar yang kita bongkar aklan dibangun kembali namun harus disesuaikan dengan kondisi badan jalan dan jumlah kenderaan yang melintas agar tidak terjadi kemacetan kembali," ungkapnya.

"Saya berharap dengan langkah-langkah yang kita lakukan ini, bisa mengurai kemacetan arus lalu lintas yang terjadi selama ini," harapnya.

Sementara itu Direktur PD Pasar Pasar Benny Sihotang mengatakan, sebelum dilakukan pembersihan pihaknya telah memberitahukan kepada para pedagang informal yang berada di kios sementara agar membersihkan lapak kiosnya.

Untuk mendukung penataan yang dilakukan sekaligus menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas, Benny menghimbau kepada masyarakat agar tidak lagi belanja dengan pedagang informal. Dia menyarankan warga untuk belanja dengan pedagang formal yang telah di tempatkan di dalam Pasar Sukaramai. Benny yakin jika warga tidak lagi membeli belanjaan dengan pedagang informal, maka keberadaan pedagang informal akan berkurang dan lalu lintas bisa lancar.

"Jumlah pedagang formal yang ada di Pasar sukaramai saat ini berjumlah 667 orang, sedangkan pedagang informal jumlahnya lebih banyak mencapai sekitar 1000 orang. Oleh karena itu saya minta dan mengajak kepada seluruh masyarakat agar belanja dengan pedagang formal yang berada di dalam Pasar Sukaramai. Jika ini dilakukan, dipastikan jumlah pedagang informal dfrastis berkurang," paparnya.[rgu]

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Sebelumnya

Kadispar: Kalau Ada yang Bandel tak Ada Rasa Kemanusiaannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan