post image
KOMENTAR
Pengamat Transportasi Sumut Sukrinaldi menilai, supir angkutan di Kota Medan tidak memiliki etika dalam berkendara. Hal ini dibuktikan saat mengemudikan angkutannya, para supir tersebut dengan sesuka hati menurunkan dan menaikkan penumpang tanpa memikirkan kendaraan yang berada tepat di belakangnya.

Menurut Sukrinaldi, idealnya pemerintah Kota Medan melalui Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Organda Medan melakukan seleksi ulang kepada seluruh pengemudi angkutan yang saat ini beroperasi.

"Kita tahu sendiri seperti apa pola mengemudi supir angkot (angkutan kota-red) di kota ini, bukan rahasia umum lagi. Cara membawanya amburadul, se-suka hati menyetir. Terkesan para supir kita ini tidak memiliki etika dalam berkendara," ungkapnya kepada MedanBagus.Com, Senin (21/9)

Lebih lanjut Surkrinaldi menambahkan, jika Walikota mengeluarkan Perwal terkait menaikkan dan menurunkan penumpang hanya bisa dilakukan di halte, pasti tidak akan ada supir angkot yang berani melanggar aturan itu. Karena sanski yang diberikan cukup jelas dan terukur.

"Halte yang ada saat ini banyak yang terbengkalai, tidak berjalan sesuai fungsinya. Kenapa di Kota lain masyarakatnya bisa di sadarkan?, kenapa di Medan tidak?, ada apa ini," herannya seraya mempertanyakan belum ada aturan baku yang mengatur lalulintas khusus supir angkutan. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas