post image
KOMENTAR
Tingkat ketergantungan masyarakat Sumatera Utara terhadap konsumsi beras dinilai masih melampaui angka rata-rata konsumsi beras secara nasioal. Hal ini terungkap saat Gubernur Sumatera Utara menyampaikan sambutan dalam acara peringatan hari pangan se Dunia di Pelataran Kantor Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara di Jalan AH Nasution, Medan.

"Saat ini konsumsi beras warga kita (Sumut) yakni 134Kg per kapita/tahun, sedangkan angka rata-rata nasional yakni 116 kg per kapita/tahun," katanya, Selasa (14/10/2014).

Gatot menyebutkan, Pemprovsu terus menggalakkan berbagai kegiatan untuk menurunkan angka ketergantungan masyarakat Sumut terhadap konsumsi beras tersebut. Salah satunya yakni sosialisasi mengenai bahan makanan pengganti karbohidrat yang juga bisa didapatkan dari bahan makanan lain. Hal ini menjadi upaya pemerintah untuk mensukseskan pengurangan tingkat ketergantungan terhadap beras sebesar 1,5 persen setiap tahunnya secara nasional.

"Kebetulan kita memiliki kearifan tradisional manggadong (makan umbi-umbian), dimana orang tua kita dahulu membiasakan makan umbi-umbian sebelum makan nasi, hal ini efektif mengurangi konsumsi nasi (beras)," ujarnya.

Selain menggalakkan kearifan tradisional tersebut, pihaknya juga aktif mensosialisasikan mengenai manfaat menggantikan nasi dengan makanan lain sebagai sumber karbohidrat. Hal ini efektif disosialisasikan dengan peresmian Galeri Manggadong di Kantor Badan Ketahanan Pangan Sumut tersebut.

"Nasi itu secara tidak langsung ternyata juga berpotensi sebagai pemicu sakit gula yang berbahaya," ungkap Gatot.[rgu]

Ibu Tanah Air

Sebelumnya

16 Titik Api Dideteksi Di Sumatera, Singapura Berpotensi Berkabut

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Rumah Kaca