post image
KOMENTAR
Program Bahasa Inggris, Let’s Talk menerima apresiasi bidang pendidikan dengan meraih Indonesia Social Responsibility Awards 2014. Program ini digagas PT Herfinta Farm & Plantation melalui pendanaan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dan dikembangkan Yayasan Bunda Siti Banun (YBSB).

Atas gagasan tersebut, PT Herfinta Farm & Plantation mendapatkan predikat “perusahaan baik” pada The 5th Annual INDONESIAN CSR SUMMIT 2014 tersebut. Penghargaan diserahkan langsung Ketua MPR Zulkifli Hasan kepada Direktur Utama PT Herfinta Farm and Plantation, Fien Laura Paulien Kaligis disaksikan Chairman La Tofi School of CSR La Tofi.

Proses penjurian untuk penghargaan ini sendiri dilaksanakan pada 7-10 November 2014. Penjurian berjalan cukup alot, karena tim penilai yang terdiri dari Prof. Ibnu Hamad, Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia (Ketua); La Tofi, Chairman The La Tofi School of CSR (Sekretaris); Freddy H Tulung, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo/Ketua Bakohumas; Agung Laksamana, Wakil Ketua Umum Perhumas; dan Agus Sudibyo, Direktur Eksekutif Matrix Indonesia, harus menilai program CSR dari ratusan perusahaan-perusahaan berskala nasional dan internasional.

Namun Program Let’s Talk yang difokuskan untuk membantu pelajar dan guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris, kepemimpinan, komunikasi dan kepribadian tersebut, terpilih sebagai salah satu program CSR terbaik, karena  gagasannya dianggap mampu menciptakan individu yang siap bersaing dalam menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015.

Fien Laura Paulien Kaligis, sangat berterima kasih atas pemberian penghargaan ini. Menurutnya, penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi PT Herfinta Farm & Plantation, serta tim Program Let’s Talk! untuk semakin giat membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, khususnya dalam menghadapi kompetisi regional dan global yang semakin kompetitif.

"Kami sangat mengapresiasi ini. Semoga ini bisa selalu menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mengabdi pada masyarakat," ujar Fien.

Fien menjelaskan, Program Let’s Talk! bukan hanya sekedar mengajarkan komunikasi bahasa Inggris yang efektif, tetapi juga pengembangan karakter. Program ini juga didukung oleh para pelatih profesional dan modul pembelajaran yang mudah, dan dapat mendukung kurikulum yang diterapkan pemerintah. Sehingga akan membuat bahasa Inggris lebih mudah dipahami dan dipraktekkan oleh para pelajar dan guru.

"Kita gunakan metode percepatan belajar (accelerated learning). Tapi sudah kita modifikasi sedemikian rupa, agar pemahaman dan pemraktekkan Bahasa Inggris akan menjadi lebih mudah. Lewat metode itu juga, kita kemudian membuat hubungan antara pelajar dengan guru dapat menjadi lebih baik lagi," jelasnya.[rgu]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya