post image
KOMENTAR
Desakan untuk menaikkan Upah Minimum Kota (UMK) terus dikumandangkan para aktivis buruh di Kota Medan. Pasalnya UMK 2014 sebesar Rp1,8 juta lebih yang disepakati tripartit (Pemerintah, Perwakilan Buruh dan Pengusaha) ini dianggap belum sesuai Kebutuhan Hidul Layak (KHL) di Kota Medan. Hal ini di perparah lagi dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sehingga buruh meminta UMK di sesuaikan dan KHL pasca kenaikan BBM.

Menanggapi situasi ini, Ketua DPRD Kota Medan HJ Hutagalung mendukung kenaikan UMK yang dipinta para buruh setiap menggelar aksi unjukrasanya sebesar Rp.2,5 juta. "Kalau UMK 2015 Rp2,6 juta terlalu besar, tapi Rp2,5 juta sudah bisa la untuk memenuhi kebutuhan hari-hari pekerja informal ini," ungkapnya Sabtu (22/11).

Menurut HJ Hutagalung, kenaikan KHL dipasaran sudah meningkat cukup signifikan. Jadi kami yang ada di legislatif berharap kepada tri partit, agar benar-benar melakukan survey lapangan dan melalui pertimbangan yang matang dalam memutuskan UMK Medan 2015.

"Harga-harga di pasaran terus merangkak naik. Jadi kami berharap penetapan UMK tahun depan harus benar-benar tidak merugikan ke dua belah pihak," pintanya.

Sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut melalui Ketua Wilayahnya Minggu Saragih, meminta kepada Walikota Medan Dzulmi Eldin untuk menetapkan UMK Medan sebesar Rp2,6 juta. Karena permintaan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan mendasar para pekerja informal. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas