post image
KOMENTAR
Protokoler dan pengamanan kepada Presiden adalah aturan resmi tersendiri. Termasuk personal pendukung dari mulai dokter, ajudan, dan staf istana yang wajib melekat bahkan sampai potograper. Namun apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo ketika mengunjungi Singapura untuk keperluan putra bungsunya, Kaesang dengan menumpang pesawat ekonomi dipandang sebagai hal yang istimewa.

"Saya gagal memahami Jokowi naik pesawat ekonomi dianggap suatu keistimewaan. Jokowi adalah simbol negara yang berhak mendapat perlakuan selayaknya Presiden oleh negara maupun pemerintah Singapura apapun alasannya ke sana," ujar Direktur Sabang-Merauke Abdullah Rasyid, Senin (24/11).

Di dalam akun Facebooknya pula, Bang Rasyid mengatakan, bahwa mestinya perjalanan Jokowi ke singapura itu tentu diikuti wartawan dan pasukan pengawalan presiden.

"Tidak mungkin juga para wartawan dibiayai kantornya untuk meliput di sana. Kalau ditotal, boleh jadi lebih efisien membawa pesawat kepresidenan," tulis Bang Rasyid.

Bang Rasyid juga mengatakan, mestinya Jokowi tidak lagi melakukan "pencitcol" alias pencitraan colongan karena masa untuk berkampanye sudah selesai.

"Bukankah Jokowi mengajak anaknya naik pesawat kepresidenan gratis ke tiga negara? Ini bukan jaman kampanye. Ini jaman bekerja yang sungguh-sungguh," lanjut dia. [hta]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa