post image
KOMENTAR
Langkanya elpiji ukuran 3kg di sejumlah wilayah di Kota Medan menjadi sebuah pertanyaan besar di masyarakat. Pasalnya tabung berbagai ukuran selalu terpajang di pangkalan maupun agen penyalur, salah satunya agen penyalur PT Karya Elgas yang terletak di Jl.Brigjen Katamso.

Menurut Syamsirar salah seorang warga sekitar yang kesehariannya berjualan koran di simpang empat Jl.Brigjen Katamso simpang Jl.Sudirman mengaku, dirinya selalu tak mendapatkan jatah elpiji ukuran 3kg jika membeli di agen tersebut. Padahal menurut penilaiannya, di ruko yang berukuran 8 x 15 ini selalu terparkir mobil pengkut elpiji dari pertamina.

"Setiap kami datang, selalu kosong. Apa alasan orang tu gak tau aku bang. Kalaupun mereka jual mahal tetap kami beli. Karena ini sudah kebutuhan," keluhnya ketika Walikota Medan Dzulmi Eldin, lakukan sidak elpiji di beberapa pangkalan, Kamis (27/11/2014).

Sementara itu, ketika dikonfirmasi ke PT Karya Elgas, A Ting mengaku, pihaknya lebih mengutamakan pendistribusian ke pangkalan yang menjadi langganan mereka. Karena jika tidak, maka pangkalan yang sudah sejak lama berlangganan ini akan komplain, dan membuat usaha mereka ini tidak akan bertahan lama. Disamping itu, banyaknya masyarakat pengguna tabung 12kg yang beralih dari menggunakan tabung 3kg disebutnya menjadi penyebab utama kelangkaan epliji.

"Kami punya jatah 560 tabung setiap bulannya. Dan pangkalan ada 16 unit bang. Jadi kami utamakan dulu lah mereka. Jika ada yang bersisa, baru kami jual kepada masyarakat," jelasnya.

Dilokasi yang sama, Walikota Medan Dzulmi Eldin meminta kepada media massa yang ikut sidak ini agar turut membantu pengontrolan pendistribusian elpiji di pasaran.

"Jika rekan-rekan pers menemukan kecurangan, jangan lupa untuk memberitahukan ke pada kami (Pemko Medan-red). Sehingga kita bisa menindaknya. Karena tindakan pengerukan keuntungan pribadi ini akan menyengsarakan masyarakat," pungkasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi