post image
KOMENTAR
  Pegiat dunia maya kaget mendengar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengaku pendidikan Indonesia berada dalam kondisi gawat darurat. Tweeps optimistis sektor pendidikan akan membaik setelah ditangani Anies.

Di jejaring sosial Twitter, account @rinayoga08 terkejut mendengar Indonesia merupakan salah satu negara dengan peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan.

Busyet dah, pendidikan kita ternyata di bawah rata-rata. Perlu perbaikan dari segala sudut nih,” kicaunya.

Account @HamzahLukman99 menilai, mutu pendidikan di Indonesia buruk karena seringnya terjadi perubahan kurikulum. Kata dia, perubahan kurikulum terjadipada setiap pergantian rezim penguasa.

Sistem kurikulum amburadul. Buku dan arah pendidikan selalu berganti tidak jelas,” kicaunya.

Account @La Hamisu mengatakan, kurikulum yang dirancang pemerintah tidak cocok diterapkan di Indonesia. Dia mengaku, terlalu banyak mata pelajaran di dalam kurikulum 2013.  

Kurikulum sekarang menjadikan murid sebagai korban pendidikan. Otak anak muda diperas untuk mempelajari banyak mata pelajaran,” ujarnya.

Account @octovadjokovic mensinyalir, buruknya mutu pendidikan karena rendahnya kualitas para pengajar.

Kayaknya guru-guru kita banyak bermasalah. Khususnya masalah kualitas dan gaji,” ujarnya.

Account @Maslin Farisky memperkirakan,  moral pendidikan di Indonesia saat ini adalah yang ter­buruk.

Contoh moral buruk, anak sekolah suka tawuran. Cuma di Indonesia remaja senang tawuran,” katanya.

Account @saidaamu berharap, Menteri Anies bisa memperbaiki mutu pendidikan Indonesia.

Benahi akhlak guru dan murid pak. Sekarang ini moral pelajar dan guru banyak yang rusak,” katanya.

Account @Modjo optimistis Menteri Anies mampu mengangkat citra dunia pendidikan di Indonesia.

Kami yakin Anda mampu pak men­teri,” ujarnya.

Account @AsfarDety berguyon,  akan membawa Menteri Anies ke unit Gawat Darurat Rumah Sakit (RS) apabila tidak berhasil memperbaiki mutu pendidikan nasional.

Kalau bapak nggak punya solusi. Kita masukan ke RS Unit Gawat Darurat aja ya, hehe,” guraunya.

Mutu dunia pendidikan Indonesia masih kurang harapan. Menteri Pendidikan Dasar dan Mene­ngah, Anies Baswedan mengatakan punya ba­nyak ‘PR’ untuk memperbaiki dunia pendidikan di Indonesia.

75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan. Lalu 44,5 persen nilai rata-rata kompetensi guru, pa­dahal yang standar 70,” keluh Anies.

Menurut dia, Indonesia berada di posisi ke-40 dari 40 negara dalam pemetaan the learning curve. Selain itu, Indonesia menduduki posisi 40 dari 50 negara dalam pemetaan mutu pendidikan tinggi.

Indonesia nomor 40 dari 40 nega­ra, pada pemetaan the learning curve. 49 peringkat Indonesia dari 50 ne­gara, pada pemetaan mutu pendidikan tinggi,” ujarnya.

Berdasarkan Programme for International Study Assessment (PISA) 2012, Indonesia sebagai salah satu negara dengan peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan.

Tren kinerja Indonesia pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, 2012, cenderung stag­nan. Matematika, reading, science Indonesia menempati peringkat terendah,” kata dia.

Tak hanya itu, ia menyesali minat baca masyarakat Indonesia yang sangat buruk. 0,001 minat baca orang Indonesia menurut Unesco pada 2012,” jelasnya.

Anies juga menambahkan, dalam dua bulan terakhir telah ramai pem­beritaan mengenai kenakalan para pelajar yang mengalami kekerasan di luar dan di dalam sekolah. Se­hingga, sekolah tidak lagi dianggap sebagai tempat yang aman.

Pendidikan Indonesia gawat da­rurat. Jangan saling menyalahkan pusat, kita semua bertanggung jawab. Kita harus turun tangan. Ini se­bagai sebuah kegentingan. Ini urgent, langkah yang harus kita kerjakan jangan tanggung. Banyak hal yang harus kita ubah,” tutupnya. [hta/rmol]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam