post image
KOMENTAR
Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Dibandingkan penutupan pasar kemarin, dolar AS mengalami penguatan.

Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (17/12/2014), dolar AS saat ini berada di posisi Rp 12.740. Menguat dibandingkan ketika penutupan pasar kemarin yaitu di Rp 12.645.

Riset First Asia Capital menyebutkan, pelemahan rupiah tidak lepas dari kekhawatiran investor atas perkembangan perekonomian global. Investor menyoroti perkembangan di AS dan Rusia.

"Kekacauan di pasar saham global yang diikuti dengan kepanikan di pasar uang menyusul langkah bank sentral Rusia menaikkan tingkat bunga acuannya secara tak terduga hingga 17% menjadi pemicu utama anjloknya rupiah," sebut riset itu.

Investor global, menurut First Asia Capital, cenderung menghindari aset berisiko. Sebaliknya, pemodal memburu aset yang aman yakni dolar AS seiring dengan menguatnya perekonomian Negeri Paman Sam dan antisipasi kenaikan bunga.

Riset Semesta Indovest memperkirakan rupiah masih akan mengalami tekanan dalam perdagangan hari ini. Sekarang investor tengah harap-harap cemas menanti hasil pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserves/The Fed.

"Investor cukup waspada dan berhati-hati menantikan rapat The Fed mengenai suku bunga acuan. Kemungkinan pelemahan rupiah kembali terjadi," tulis riset tersebut.

Riset Woori Korindo Securities Indonesia mengemukakan, sentimen dari meningkatnya suku bunga Rusia menjadi 17% dari 10,5% secara tidak terduga membuat pada laju rupiah kian tertekan. Meski pelemahan masih terjadi, tetapi dapat tertahan dengan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI).

"Meski telah dilakukan intervensi terhadap rupiah, namun kurang cukup untuk menahan pelemahannya seiring masih kuatnya laju dolar AS. Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatif. Kami perkirakan rupiah hari ini berada di kisaran Rp 12.962-12.821/US$," papar riset Woori Korindo.[rgu/dtf]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi