post image
KOMENTAR
MBC. Usai dihentikannya upaya pencarian korban longsor Dusun Jemblung Desa Sampang Karangkobar Banjarnegara, pemerintah setempat kini fokus melakukan penanganan pengungsi. Mereka kini akan direlokasi di tempat yang lebih aman.

"Proses evakuasi secara resmi sudah ditutup, tapi kami akan tetap membantu jika ada warga yang ingin mencari jenazah keluarganya," kata Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo, Senin, 22 Desember 2014.

Saat ini, kata dia, pemerintah memprioritaskan untuk relokasi korban longsor. Sejumlah tempat sudah disiapkan untuk merelokasi korban.

Kepala Pusat Data Informasi dan humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB kini fokus menangani nasib 2.038 pengungsi di Banjarnegara setelah proses evakuasi korban tewas resmi dihentikan Ahad 21 Desember 2014.

Penghentian pencarian korban tewas bencana tanah longsor Dusun Jemblung, Karangkobar, Banjarnegara tersebut, merupakan hasil kesepakatan dengan warga. Dari data Badan Nasional Penanggulanmgan Bencana (BNPB), sebelum resmi menghentikan pencarian korban, tim gabungan berhasil menemukan dua korban tewas, yakni seorang ibu dan anaknya.

Dengan demikian, total korban tewas yang telah ditemukan adalah 95 orang. Dari jumlah itu, 64 jasad ialah warga Dusun Jemblung, dan 31 jasad bukan warga dukuh tersebut. Sedangkan korban yang belum ditemukan 13 orang atau dinyatakan hilang. "Pihak keluarga telah mengikhlaskan anggota keluarga yang belum ditemukan," katanya.

Sutopo menambahkan, selanjutnya fokus utama adalah penanganan pengungsi dan relokasi korban bencana longsor. Saat ini, ada 2.038 jiwa pengungsi di empat kecamatan. Yakni, 1.225 jiwa di Kecamatan Karangkobar, 613 jiwa di Kecamatan Punggelan, 50 jiwa di Kecamatan Banjarmangu dan 120 jiwa di Kecamatan Wanayasa.

"Pengungsi di Kecamatan Karangkobar tersebar di 15 titik. Pemakaman dan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi mencukupi," kata Sutopo.

Selanjutnya, menurut Sutopo relokasi akan secepatnya dilaksanakan. "Berdasarkan pendataan terbaru, ada 35 KK yang akan direlokasi ke Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar," katanya.

Jumlah KK yang akan direlokasi berubah dari data sebelumnya, yang hanya merencanakan 22 KK yang akan direlokasi, karena 21 KK lainnya keluarganya tewas seluruhnya.

"Berdasarkan pendataan terbaru antara ahli waris dan ketua RT Dusun Jembkung, ada 35 KK yang akan direlokasi. Yakni 32 KK yang tertimbun longsor dan 3 KK yang rumahnya rusak berat," kata Sutopo.

Ia menyatakan, di Desa Ambal terdapat 1.000 hektar lahan yang akan digunakan untuk relokasi. "Selama perpanjangan status tanggap darurat sampai 22 Desmber mendatang, relokasi penduduk akan dipriorotaskan," kata Sutopo.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas