post image
KOMENTAR
Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) turut mempersiapkan penyambutan jenazah penyair kawakan Sitor Situmorang yang diperkirakan tiba di Bandara Kualanamu, Rabu (31/12/2014) pukul 22.00 WIB. Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho ST, MSi menyatakan hal tersebut ketika menerima kedatangan Panitia Penyambutan Jenazah Sastrawan Angkatan 1945 itu di Rumah Dinas Gubernur, Senin (29/12/2014) sore.

"Kemarin saya dihubungi Setneg dari Jakarta, meminta Pemprov membantu proses pemakaman almarhum Sitor Situmorang," ujar Gatot di hadapan rombongan panitia yang dipimpin oleh Dr RE Nainggolan MM, diantaranya Nelson Parapat SH, Ketua Panitia Drs Marihat Situmorang, Sekretaris Panitia Jadi Pane, dan mewakili penggiat seni dan kebudayaan Jimmy Siahaan.

Untuk itu, Gatot meminta kepada panitia agar mempersiapkan penyambutan serapi mungkin. “Saya minta kepada panitia dibuatlah acara serapi mungkin, dan sebaik mungkin. Tolong dikoordinasikan apa yang bisa kami bantu, melalui Biro Umum,” ujarnya.

Menurut Gatot, penghormatan layak diberikan kepada sosok Sitor Situmorang yang menjadi tokoh nasional, yang dikenal dengan karya-karyanya dan nasionalismenya.

"Beliau adalah tokoh kita, maka kita layak berikan penghormatan," ujarnya sembari mengatakan akan hadir di Kualanamu dan didampingi para SKPD nya nantinya.

Sebelumnya, RE Nainggolan memaparkan bahwa Sitor Situmorang menghembuskan nafas terakhirnya pada 21 Desember 2014 di Belanda, dan di sana dilakukan acara penghormatan oleh para budayawan internasional selama empat hari. Pemerintah memulangkan jenazah ke tanah air, dan tiba tanggal 29 Desember dan disemayamkan di Galeri Nasional.

"Selanjutnya akan diadakan adat na gok taggal 31 Desember, dan selanjutnya dibawa ke Sumut untuk dimakamkan di Harianboho, Samosir," ujarnya.

Selain di Jakarta, lanjut mantan Bupati Tapanuli Utara ini, sastrawan dan budayawan di Sumut juga turut menggelar sejumlah upacara penghormatan melalui pementasan seni, pembacaan puisi dan sajak karya  Sitor Situmorang. Kegiatan seni dilakukan di Bandara Kualan Namu, dan juga di Harianboho.

Kebutuhan akomodasi dan perlengkapan seperti disampaikan RE Nainggolan, angkutan ambulans untuk jenazah dan bus untuk rombongan dari Kualanamu ke Harianboho, dan pengawal (Voorijder) untuk mengkawal perjalanan. Termasuk tenda, sound system dan pernak-perniknya di kawasan kargo bandara.

Perjalanan perjuangan Sitor Situmorang untuk Sumut bahkan Indonesia adalah, dengan mengaku kepada dunia bahwa dia adalah warga Sumut. Hal itu disampaikan Laham Situmorang yang juga Wakil Ketua Umum Parsadaan Situmorang Sipitu Ama Dohot Boruna se-Indonesia.

"Beliau bahkan tidak mengubah kewarganegaraannya, meski tinggal di Belanda selama ini, dan sejak 1981 telah diangkat sebagai dosen di Universitas Leiden. Bahkan telah menjadi guru besar di sana," ujarnya.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas