Silvestre Obiekwe alias Mustofa (%)) terpidana mati mati kasus narkoba diketahui masih mengatur bisnis peredaran barang haram itu dari balik selnya, di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pasir Putih Nusa Kambangan.Menurut keterangan yang ditulis Badan Narkotika Nasional (BNN), warga asal Nigeria itu memanfaatkan rekan satu kamarnya di hote prodeo, Andi (32) sebagai pengatur kurir di luar penjara yang menjalankan peran pengantar jemput narkoba
Seperti dilansir Antaranews, Andi diduga kuat mengendalikan kurir bernama Dewi atas perintah Mustofa. Dewi ditangkap oleh petugas BNN di bilangan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, dan menyita barang bukti berupa sabu seberat 7.622,9 gram.
Untuk membuktikan fakta terbaru, petugas LP kemudian menggeledah kamar yang ditempati Andi dan Mustofa di Blok A1.16. Dari tempat itu, petugas berhasil menyita sebuah ponsel dengan piranti penguat sinyal di kamar Andi dan Mustofa.
Berdasarkan temuan itu, BNN kemudian menjemput Mustofa dan Andi pada Kamis (29/1) di Lapas Pasir Putih Nusa Kambangan untuk dibawa ke Jakarta dan menjalani proses penyidikan.
Dari hasil pemeriksaan di kantor BNN, Jumat (30/1), Mustofa dan Andi diduga kuat sebagai pengendali jaringan narkoba di luar LP.
Dalam keterangannya, Andi mengaku, awalnya disuruh oleh Mustofa untuk membersihkan kamar, tapi lambat laun ditawari untuk menjadi pengatur aksi kurir narkoba.
AndiUntuk diketahui, sempat mendekam di LP Salemba Jakarta selama dua tahun sebelum akhirnya dipindahkan ke Nusa Kambangan pada tahun 2013.
Ia sudah menjalankan sepertiga masa tahanannya dari vonis penjara tujuh tahun atas kasus narkoba.
Sementara itu, Mustofa mendekam di LP Nusa Kambangan selama sebelas tahun dengan vonis mati atas kasus penyelundupan 1,2 kg heroin di Bali pada 2003.
Pada November 2012, Mustofa pernah mengendalikan dua kurir bernama Iman dan Devi untuk menyelundupkan sabu seberat 2,4 kg dari Papua Nugini ke Indonesia. Pada Agustus tahun 2014, Mustofa mengendalikan dua kurir yang membawa sabu seberat 6,5 kg di daerah Surabaya. [hta]
KOMENTAR ANDA