post image
KOMENTAR
Letak geografis wilayah Nusantara menjadikannya begitu istimewa sehingga tak heran bila Indonesia sejak dahulu disebut sebagai poros maritim atau jalan maritim dunia. Karena sejak jaman dahulu hingga sekarang lautan Indonesia sudah menjadi akses atau jalan bagi lalu-lalangnya berbagi kapal dunia.

"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia akan menjadi kiblat atau pusat maritim dunia," ujar pakar maritim Indonesia, Y Paonganan kepada Kantor Berita Politik RMOL (Kamis, 26/2).

Namun untuk menjadi pusat maritim dunia menurut Y Paonganan, butuh waktu lama, tidak seperti yang digembar-gemborkan Jokowi yang mengatakan dapat mewujudkannya hanya dalam waktu lima tahun. Karena untuk mengurus lautan lebih sulit daripada mengurus daratan.

"China sebagai negara daratan saja sekarang sudah menjadi negara maritim terbesar di dunia mengalahkan Amerika, dan itu membutuhkan waktu kurang lebih 100 tahun lamanya," ujar Y. Paonganan.

Indonesia, terang Y Paonganan, akan menjadi pusat maritim dunia paling tidak membutuhkan waktu kurang lebih 150 tahun lamanya, dan itu dapat dipercepat jika sudah memiliki perencanaan yang matang, strategi yang jelas bukan asal proyek semata.

"Untuk itu lakukan dahulu sinkronisasi semua UU yang berkaitan dengan kelautan menjadi UU Maritim. Setelah itu baru bikin grand design," saran Y Paonganan yang juga Direktur Indonesia Maritime Institute. [hta/rmol]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya