post image
KOMENTAR
Para mantan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dari berbagai latar belakang profesi sosial dan politik akan mendeklarasikan suatu wadah organisasi yang bernama Korps Alumni KNPI.

Menurut rencana, deklarasi Korps Alumni KNPI ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin (30/3) mendatang.

Berbagai latar belakang tampak mewarnai jajaran kepengurusan inti yang terdiri dari Ketua Umum Korps Alumni KNPI yakni Azis Syamsuddin yang merupakan politisi muda Partai Golkar, Sekjen Korps Alumni KNPI Sayed Muhammad Muliady yang juga kader PDI Perjuangan, serta Bendahara Umum Korps Alumni KNPI Rita Widyasari yang berasal dari partai berlambang pohon beringin dan juga menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara (Kunkar).

Mereka bertiga adalah motor penggerak pembentukan korps tersebut. Sedangkan deklarator ada sebanyak 15 orang.

Menurut Aziz, keinginan mendirikan Korps Alumni KNPI ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun  2011, namun baru sekarang bisa diwujudkan. Dia mengungkapkan kalau gagasan mereka itu sudah pernah disampaikan kepada para pimpinan KNPI saat itu yang merupakan politisi senior.

Namun selain karena kesibukan mereka, gagasan mendirikan Korps Alumni KNPI juga memancing perdebatan dan kecurigaan dari internal partai para deklarator.

"Di internal partai bertanya-tanya apa sebenarnya di balik pembentukan Korps Alumni KNPI. Bahkan para mantan pengurus dan mantan ketua KNPI mencurigai ada agenda terselubung," kata Aziz Syamsuddin kepada wartawan, Jumat malam, (27/3).

Ketua Komisi III DPR itu menegaskan tidak ada motif ataupun kepentingan politik kelompok dibalik pembentukan Kors Alumni KNPI. Memang diakuinya kalau para deklarator merupakan kader partai politik. Namun mereka memegang teguh fatsoen politik bahwa ketika menjadi anggota Korps Alumni KNPI dilarang keras berbicara kepentingan partai dan kelompok.

Korps Alumni KNPI, tambah Aziz, kelak menjadi wadah silaturahmi kader lintas partai dan kawah candradimuka dalam melahirkan hal-hal yang positif dalam membangun bangsa dan negara. Hal itu tegasnya sesuai dengan motto Korps Alumni KNPI yakni 'Bersama Membangun Indonesia'.

"Kita berada di Korps Alumni KNPI bicara bagaimana memajukan Indonesia, bukan untuk partai atau pun kelompok," ujar Aziz yang didampingi Sekjen Korps Alumni KNPI Sayed Muhammad Muliady.

Pada deklarasi Korps Alumni KNPI nanti, semua pengurus, termasuk mantan pengurus dan mantan ketua umum KNPI diundang. Setelah deklarasi Aziz mengatakan agenda berikutnya adalah menyusun pengurus dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa.

Mengapa sampai ke tingkat desa segala? Menurut dia, kepengurusan Korps Alumni KNPI dibentuk sampai ke tingkat desa untuk memudahkan pelaksanaan program pemerintah, khususnya di desa.

"Intinya di situ, keberadaan Korps Alumni KNPI untuk membantu program pemerintah sampai ke desa," tandasnya.

Sedangkan mengenai program yang akan dilaksanakan oleh Korps Alumni KNPI menurut Aziz ada dua. Pertama, program dalam bentuk amal, zakat dan infak kepada keluarga anggota KNPI yang tak mampu menyekolahkan anaknya. Selain itu bantuan juga akan diberikan kepada korban bencana. Sedangkan program kedua, adalah membangun hubungan kerja dengan pemerintah untuk bersama-sama membangun Indonesia dari segala aspek.

"Kan kita bicara kebangsaan dan merajut kebangsaan untuk Indonesia," ujarnya.

Sedangkan Sayed Muhammad Muliady mengatakan semangat membentuk organisasi Korps Alumni KNPI lahir dari realitas ketiadaan wadah bagi ketua umum dan anggota KNPI setelah mengakhiri masa jabatannya baik di legislatif, kementerian dan kepala daerah.

"Selama ini anggota KNPI terbesar di banyak lini. Di DPR saja 50 persen anggota DPR pernah bersentuhan dengan KNPI, begitu juga menjadi kepala daerah dan bekerja di kementerian. Begitu mereka selesai tidak ada wadah buat mereka. Padahal mereka memiliki potensi yang besar," ujar Sayed.

Menurut dia, memang ada wadah lain seperti KAHMI yang bisa menjadi wadah baru buat mereka. Namun organisasi itu menutup pintu bagi orang yang beragama Kristen misalnya. Sayed mengatakan KAHMI dan KNPI jelas berbeda dan tidak mempermasalahkan agama dan partai politik dari anggota.

"Padahal mereka punya potensi luar biasa yang harus dijadikan berdayakan. Wadahnya apa ya Korps Alumni KNPI," kata Sayed lagi.

Dia menyadari kalau deklarasi Korps Alumni KNPI nanti tetap akan menuai pro dan kontra. Semua itu ujarnya adalah hal yang wajar dan pihaknya tetap akan menampung respon tersebut. "Tapi yang pasti semangat dari korps adalah semangat silaturahmi, kebersamaan untuk menggalang kekuatan bersama untuk Indonesia," demikian Sayed.

Sedangkan Rita Widyasari mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung terbentuknya Korps Alumni KNPI. Bahkan bangga bisa berkarya untuk bangsa lewat organisasi itu. [hta/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa