Hari Kartini harus dimaknai sebagai pelecut semangat untuk menyukseskan pekerjaan apapun yang kita lakukan sesuai profesi kita. Demikian disampaikan Ketua KPU Kota Medan, Yenni Khairiah Rambe terkait tanggal 21 April yang diperingati sebagai Hari Kartini.Memimpin KPU Medan sejak 2014 lalu, Yenni mengaku dirinya harus berjibaku dengan berbagai kondisi politik yang kerap disebut sebagai panggungnya kaum lelaki.
"Justru disitu kita harus menunjukkan bahwa sebagai perempuan kita juga bisa menyelesaikannya dengan baik," katanya, Selasa (21/4/2015).
Seiring perkembangan waktu, dunia politik menurut Yenni tidak lagi bisa disebut sebagai panggung "pertarungan" bagi kaum laki-laki saja. Namun juga sudah menjadi bagian dari panggung untuk unjuk kemampuan bagi kaum perempuan. Hanya saja mengubah pandangan tersebut tidaklah mudah. Butuh kerja keras dari kaum perempuan untuk bisa "unjuk gigi" dengan terus mengasah kemampuan dan meningkatkan pengetahuan di bidang politik.
"Kita wajib meng-upgrade kemampuan kita. Hanya itu caranya agar kita percaya diri dan mampu melakukan apa yang selama ini dianggap hanya menjadi ranah kaum laki-laki," sebutnya.
Secara khusus untuk menghadapi Pilkada Medan 2015, Yenni mengaku dirinya sangat terpacu untuk meningkatkan kinerja KPU Medan untuk menyukseskan agenda politik tersebut. Apalagi Medan kerap disebut sebagai "arena" pertarungan paling sengit diantara 23 kabupaten/kota yang menggelar pilkada serentak. Tentunya keberhasilan Pilkada di Medan akan menjadi "kiblat" kesuksesan penyelenggara pilkada se-Sumut.
"Pastinya kita sangat termotivasi agar sukses dalam menyelenggarakan pilkada tersebut," sebutnya.
Yenni merupakan "Kartini" ketiga yang memimpin KPU Medan dalam 3 periode terakhir ini. Sebelumnya kartini-kartini tangguh juga sukses memimpin KPU Medan seperti Nelly Armayanti dan Evi Novida Ginting.[rgu]
KOMENTAR ANDA