post image
KOMENTAR
Martin Rambe, mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) rela menjadi guru bagi sejumlah anak-anak pemulung yang bermukim di Starban, Medan Polonia. Meski tanpa imbalan, namun kegiatan tersebut tetap rutin dilakukannya dengan harapan agar anak-anak yang tidak mengecap bangku pendidikan tersebut tetap memililki ilmu pengetahuian.

"Minimal tau membaca dan berhitung," katanya, Minggu (31/5/2015).

Martin Rambe tergabung dengan beberapa rekannya yang lain pada forum yang mereka beri nama Forum Aksi Indonesia Muda Medan. Forum ini mereka dirikan pada tahun 2014 dengan  tekad untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan ilmu yang mereka miliki. Rata-rata mereka berasal dari keluarga kurang mampu dan hanya mengandalkan beasiswa untuk dapat berkuliah, latar belakang inilah yang semakin memacu mereka untuk berbagi ilmu dengan anak-anak pemulung.

"Ini salah satu bentuk kecintaan juga terhadap Indonesia, mereka (anak-anak) itu juga bagian dari Indonesia," ungkapnya.

Martin yakin kontribusi dengan mengajari anak-anak tersebut akan lebih efektif dibandingkan dengan berbagai bentuk aksi lain yang biasa dilakuka oleh kalangan mahasiswa seperti berunjuk rasa menuntut perubahan.

"Intinya nasionalisme bisa ditunjukkan dengan berbagai macam cara," ujarnya.

Ia sedikit menceritakan sulitnya untuk meyakinkan anak-anak dari keluarga pemulung saat pertama kali diajak untuk belajar. Kebiasaan anak-anak untuk mencari uang dengan mengamen maupun mencari barang bekas menjadi kesulitan tersendiri. Cepatnya mereka mendapatkan uang recehan tersebut membuat anak-anak termasuk orang tua mereka kerap menyebutkan pendidikan tidak penting. Namun seiring waktu berjalan, secara perlahan mereka mampu meyakinkan anak-anak dan orang tua mereka bahwa pendidikan tetap penting untuk menjadi bekal mereka menata kehidupan yang lebih baik.

Saat ini jumlah anak-anak yang belajar dengan gratis yang diselenggarakan oleh Forum Aksi Indonesia Muda Medan.

"Meskipun tidak mudah dan harus banyak berkorban, Gerakan Indonesia Muda Medan harus membuktikan bahwa mengubah Indonesia dapat dimulai dari tempat kita berada, mengubah Indonesia dari  Starban," demikian Martin.[rgu]

KOMENTAR ANDA

Baca Juga