post image
KOMENTAR
Tantangan yang dihadapi Nahdlatul Ulama (NU) semakin kompleks, seiring dengan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.

"Jika ditanya apa tantangan NU, tantangan NU ya apa yang dihadapi Indonesia, semakin ke depan semakin kompleks," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. SAID Aqil Siroj, dalam acara Halaqoh Kebangsaan bertemu 'NU dan Indonesia. Tantangan ke Depan untuk Peradaban Umat dan Bangsa' di Purwakarta, Jawa Barat, (3/6/2015).

Salah satu tantangan berat NU yang juga dihadapi Indonesia adalah merebaknya radikalisme yang dipraktekkan oleh sejumlah Ormas Islam tertentu.

"HTI itu di sejumlah negara Eropa dilarang, di Indonesia mulai tumbuh. Wahabi juga demikian, mereka masif mendekati masyarakat dengan pemahaman Islam yang salah. Itu tantangan nyata di depan mata yang harus kita selesaikan," terang Kiai Said.

Tantangan lainnya, menurut dia, adalah persoalan ekonomi. Apalagi, mayoritas warga NU adalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah yang ke depan harus ditingkatkan kesejahteraannya.

"Muktamar, Munas, Konbes, dan Pleno PBNU tak bosan memberikan masukan ke Pemerintah agar ekonomi tidak semata-mata tumbuh, tapi juga harus merata. Alhamdulillah, NU dalam beberapa tahun terakhir sudah ikut secara langsung dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program-program nyata yang langsung menyentuh ke masyarakat di lapisan terbawah," jelas Kiai Said dalam acara yang juga dihadiri oleh Bupati Purwakarta, H.Dedi Mulyadi.

Dengan segala macam capaian dan tantangan NU ke depan tersebut, masih kata Kiai Said, NU harus meningkatkan kinerja untuk peradaban umat yang lebih baik. "Apa yang sudah baik dipertahankan, bahkan ditingkatkan, dan apa yang belum baik ke depan harus diusahakan lebih maksimal untuk dicapai," pungkasnya.[ben/ rmol]


 

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa