post image
KOMENTAR
Berbeda dengan ibukota propinsi lain di Indonesia, Medan memiliki cara sendiri dalam memperingati hari jadinya. Sunyi dan bersepi-sepi dilakukan sejak beberapa tahun belakangan ini.

Menurut penggagas Gerakan Bangga Medan, Abdullah Rasyid, fenomena yang terjadi belakangan ini setiap tanggal 1 Juli merupakan bentuk kelalaian yang bisa mendatangkan bahaya.

"Pengabaian kita akan hal ini (peringatan hari jadi Kota Medan), menunjukkan kurangnya penghargaan dan penghormatan kita kepada cita-cita pendiri kota. Generasi yang tidak menghormati leluhur adalah generasi yang tercabut dari akar sejarahnya," ujar Rasyid.

Sekretaris Nasional BoemiPoetera ini juga mengingatkan, sudah semestinya dalam memperingati hari jadi Kota Medan, Pemerintah dan warga mengadakan kegiatan untuk mengingat semangat dan memberikan penghormatan kepada para leluhur yang telah membangun Kota Medan.

"Sebagai sebuah kota, Medan adalah kota yang memiliki sejarah dan budaya yang tinggi dan hebat. Jangan biarkan generasi hari ini kehilangan rasa budaya dan tidak lagi menghargai perjuangan para pendiri kota," harap Rasyid. [hta]

KOMENTAR ANDA

Baca Juga