post image
KOMENTAR
Calon Bupati Toba Samosir (Tobasa) usungan Partai Demokrat, Poltak Sitorus membantah kabar yang beredar telah menyerahkan Rp 6 miliar kepada oknum bintang mercy.

"Itu kabar yang mengada-ada, tidak benar," ujar Poltak kepada Kantor Berita Politik RMOL melalui sambungan telepon, Senin malam (20/7/2015).

Dia mengatakan keterpilihannya sebagai calon bupati dari Partai Demokrat semata-mata karena hasil survei menunjukkan elektabilitas dirinya paling tinggi diantara kandidat yang mendaftar ke partai besutan SBY itu. Elektabilitas Poltak misalnya mengalahkan Zainur Manurung, PNS dilingkungan Kementerian Kelautaan dan Perikanan.

"Demokrat tentu tidak mau kalah, mereka punya 8 kursi (DPRD).  Hasil survei baik internal maupun Saiful Mujani Research and Consulting menunjukan elektabilitas saya paling tinggi. Jadi sekali lagi, kabar itu (saya setor Rp 6 miliar) bohong," imbuhnya.

Bahkan, Poltak mengaku cukup surprise saat tahu dirinya yang diberi rekomendasi politik oleh Partai Demokrat untuk maju di Pilkada Tobasa.

"Mereka (Demokrat) sekarang bersih, ingin pemerintah daerah bersih, bagaimana kita ngasih uang perahu. Kita kaget juga dipilih Demokrat tiba-tiba kita dipanggil. Tadinya kita fokus di Hanura dan PKPI," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, tiket pencalonan yang diperoleh Poltak diwarnai kabar adanya uang perahu atau mahar Rp 6 miliar yang diserahkannya kepada oknum partai.

Uang dikabarkan masuk ke kantong pribadi salah seorang pengurus DPP yang membidangi pemenangan pemilu sebesar Rp 4,5 miliar.

Adapun sisanya, Rp 1,5 miliar rencananya akan digunakan sebagai logistik kampanye yang dikordinasikan lewat pengurus DPD dan DPC.

Kabarnya lagi, Poltak menggunakan jasa seorang kader senior partai berinisial C sehingga tiket pencalonan bisa didapatkannya.

Belakangan tindakan si perantara membuat iri kader senior lainnya yang memang bertugas menjadi korwil Sumatera Utara, dimana Tobasa jadi salah satu daerah yang diurus. Kecemburuan timbul karena orang yang jadi cantolan Poltak bertugas untuk wilayah Sulawesi Utara.

Poltak bukanlah kader Demokrat. Nama magister lulusan dari International Business dari California International University USA itu sebelumnya diusulkan sebagai bakal calon bupati Tobasa bersaing dengan Zainur Manurung.

Sebelum mengawali niatnya terjun ke dunia politik, Poltak pernah menjadi dosen Ilmu Matematika di Institut Teknologi Bandung (ITB).[rgu/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa