post image
KOMENTAR
Sekretaris Nasional (Seknas) Serikat Boemi Poetera, Ir. H. Abdullah Rasyid menyayangkan keteledoran Pemerintah yang diperlihatkan saat sesi foto bersama antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam pada kunjungan kenegaraan, Selasa (28/7).

Dikatakan penggagas Gerakan Bangga Medan ini juga, pihak Deplu dan DPR-RI harus melakukan protes keras kepada Singapura karena telah melakukan pelecehan dengan tidak memasang bendera Indonesia ketika pertemuan berlangsung.

"Ini jelas bentuk penghinaan terhadap Pemerintah RI. Pemerintah SIngapura harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia," ujar Rasyid kepada MedanBagus.Com, Rabu (29/7).

Menurut Rasyid, selama ini pemerintah Indonesia memberikan penghormatan kepada tamu negara dengan memasang bendera negara bersangkutan saat pertemuan digelar.

Demikian pula dengan kunjungan Pemerintah Indonesia di masa Soesilo Bambang Yudhoyono ke Singapura. Pemerintah negara merlion itu pun memajang bendera merah putih sebagai tanda penghormatan.

"Ini jelas pelecehan kepada Indonesia. Sebab Pemerintah hari ini seolah-olah mengemis kasihan kepada Singapura!" ujar Rasyid.

Sementara itu, terkait dengan beredarnya foto kunjungan Jokowi yang tak disambut dengan bendera merah putih itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi yang turut mendampingi Jokowi menyampaikan penjelasan bahwa  protokoler kepresidenan Singapura, berdasarkan keterangan yang diberikan pihak Singapura, memang tidak memasang bendera negara tamu.

"Untuk pertemuan dengan Presiden Singapura, mereka selalu menggunakan dua bendera, yaitu bendera negara dan bendera kepresidenan," jelas Menlu Retno dalam pernyataan, Selasa (28/7/2015).

"Mereka tidak menggunakan bendera negara tamu untuk semua pertemuan dengan presiden Singapura. Sementara pertemuan dengan perdana menteri tidak menggunakan bendera sama sekali," imbuhnya seperti dikutip dari OkeZone. [hta]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa