post image
KOMENTAR
Sebenarnya pemerintah tak terlalu sulit untuk memperkuat rupiah sebagai lambang supremasi kedaulatan moneter di tengah perang mata uang dunia. Syaratnya, Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Dirut Pertamina berani menyatakan seluruh minyak yang diproduksi di Indonesia dipakai untuk kilang minyak dalam negeri.

‎"Keputusan politik itu penting. Bayangkan Indonesia memproduksi minyak mentah 800 barel per hari. Namun pada saat yang bersamaan kita impor minyak mentah sebesar 300 juta barel per tahun. Pertanyaannya, mengapa minyak Indonesia tidak dipakai sebagai feed stock kilang-kilang minyak kita? Siapa yang diuntungkan dari ekspor-impor tersebut," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 28/8).

‎Dia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara berdaulat. Pemerintah bisa secepatnya mengeluarkan aturan, bahwa minyak porsi pemerintah hasil dari production sharing contract (PSC) harus diterima dalam bentuk crude. Sementara porsi kontraktor dalam skema PSC tersebut, katakanlah sekitar 80 persen dibeli oleh Pertamina dengan harga pasar.‎

‎"‎Jadi seluruh crude produksi dalam negeri langsung di proses untuk kilang kita. Para insinyur proses produksi Indonesia di kilang minyak kita dipastikan mampu melakukan adjustment operasi untuk berbagai varian crude minyak Indonesia. Saya percaya para process engineers Indonesia memiliki kompetensi dan nasionalisme untuk mengolah minyak kita sendiri," paparnya.‎

‎Dengan cara itu, maka kebutuhan dolar akan berkurang drastis. Pada saat bersamaan jika berbagai hambatan ekspor bisa ditekan, dan mata uang upiah dipakai untuk seluruh transaksi ekspor kita, maka rupiah dipastikan akan menguat.

‎"Jadi rupiah untuk rupiah. Disinilah momentum kebangkitan ekonomi dalam negeri dibawah kibaran mata uang Rupiah yang dipakai di seluruh transaksi dalam negeri," tegasnya. ‎

‎"Apa yang terjadi dalam perekonomian kita saat ini, justru menjadi momentum untuk berdikari, dan momentum emas untuk melawan berbagai bentuk mafia yang eksis di perekonomian kita," tegas Hasto‎. [ysa]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi