post image
KOMENTAR
Bawaslu RI berharap riwayat konflik pemilu di Nias tidak terulang pada pilkada serentak 2015. Harapan ini disampaikan Koordintor Divisi Pengawasan Bawaslu RI, Daniel Zuchron kepada wartawan di Medan.

Ia mengatakan riwayat konflik di Nias menjadi titik kerawanan utama di Sumut yang wajib diantisipasi oleh seluruh pihak seperti partai politik, tim sukses, pasangan calon dan terutama oleh penyelenggara pemilu seperti jajaran KPU dan Bawaslu.

"Disini ada Nias, seluruh nias melakukan pemilihan. Itu juga satu titik agar tidak terulang seperti pemilihan-pemilihan  yang lalu," katanya, Sabtu (29/8).

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sumut Aulia Andri, mengakui Nias menjadi salah satu titik rawan di pilkada 2015. Hal ini berdasarkan pemetaan potensi kerawanan Pilkada yang sudah mereka lakukan. Kerawanan ini didasarkan pada berbagai riwayat pemilu seperti pemungutan suara ulang di Nias Selatan pada pemilihan legislatif 2014. Pilkada 2010, terjadi aksi anarkis yang diwarnai dengan pengerusakan kantor camat di di Sibolga.

Selain itu, Bawaslu Sumut juga memetakan kerawanan akibat wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

"Hal ini untuk memastikan logistik pilkada sampai di tempat sedara tepat waktu dan aman, sehingga pelaksanaan pemungutan suara serentak se-Indonesia 9 Desember mendatang tidak terkendala," demikian Aulia.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga