post image
KOMENTAR
MBC.  Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, memberikan inspirasi tersendiri bagi pengrajin batik di Kota Medan. Diantaranya, bertekad mengenalkan batik Indonesia kepada masyarakat di Sumatera Utara (Sumut).

Hal itulah yang menjadi tekad dari Pemilik Rumah Batik Motif Sumut LKP Saudur Sadalanan JL Letda Sudjono Gg Alhalim Kiri No 1 Medan, Nurcahaya. Dia mengungkapkan, banyak hal yang harus dibenahi masyarakat dalam memahami arti batik itu sendiri, terutama dari segi pengetahuan.

"Kita berkewajiban mencintai kekayaan milik negeri kita sendiri. Salahsatunya adalah batik. Namun, disayangkan banyak masyarakat belum memahami batik itu sendiri. Jadi, saya sangat berkeinginan memberikan pengetahuan tentang batik ini setiap memberikan pelatihan-pelatihan," katanya kepada MedanBagus.Com, Sabtu (3/10).

Menurutnya, selama ini masyarakat selalu mengenal bahwa batik print adalah termasuk kedalam kategori batik, padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Bahkan, masyarakat lebih berminat membeli batik print karena harganya yang jauh lebih murah dan tidak ada seninya.

"Batik itu adalah jika pengerjaannya menggunakan lilin malam. Jika tidak maka namanya bukanlah batik. Makanya kenapa harganya relatif mahal. Apalagi membutuhkan waktu hingga berhari-hari dalam proses pengerjaannya," jelas wanita berusia 80 tahunan ini.

Dia berharap, agar masyarakat dapat memahami hal ini. Karena mencintai batik Indonesia bukan hanya dengan slogan semata, tetapi juga dengan mencintai batik yang sesungguhnya dan menghargai serta mengetahui cara pembuatannya. "Disini penting diterapkan kepada masyarakat Indonesia terutama di Sumut dan anak-anak generasi penerus," katanya. [hta]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ragam