post image
KOMENTAR
Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, sekolah-sekolah baru berbasis luar negeri akan bermunculan di Kota Medan.  Hal ini akan berdampak besar terhadap para pengajar dan pendidik lokal.

"Kedatangan para pengajar dan dosen-dosen dari luar negeri yang sudah siap pakai, akan membuat pengajar lokal secara perlahan tersingkir. Apalagi bagi guru dan dosen honor yang bergaji dibawah Rp 1 juta per bulan. Merekapun akan beralih profesi atau menjadi pengangguran," kata Ketua Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan (P2K2) UISU, Deni Faisal Mirza kepada MedanBagus.Com, Minggu (4/10).

Secara tidak langsung, katanya, kita sudah dijajah kembali baik dari segi politik dan segi perekonomian.

"Sangat disayangkan, pemerintah pusat yang menjadi harapan munculnya kebijakan-kebijakan baru cenderung hanya memperhatikan pecahnya partai-partai di negeri ini. Bahkan dana mengucur hingga miliaran rupiah dalam aksi penyelamatan ini," jelasnya.

Untuk itu, dirinya akan memperjuangkan agar pendidikan UKM masuk ke dalam kurikulum mata kuliah. Hal ini dilakukan agar anak-anak mahasiswa dapat merubah mindset setelah tamat kuliah.

"Kita berharap agar mahasiswa yang tamat kuliah tidak lagi terpaku kepada mencari pekerjaan tetapi sudah mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Inilah yang sedang kita perjuangkan ke depan," tukasnya. [ben]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas