post image
KOMENTAR
Dalam pencapaian swasembada pangan di Sumatera Utara (Sumut) sesuai target dari Kementerian Pertanian (Kementan), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Medan berupaya membantu ikut menggenjot produksi padi tersebut sebagai program HKTI Medan untuk satu tahun ke depan.

Ketua HKTI Kota Medan, Sonny Batubara menjelaskan, tahapan program ini dengan cara menyosialisasikan terlebih dahulu bibit padi varietas sidenuk dan inpari yang berasal dari Jawa. Kemudian diterapkan di Sei Mencirim Sunggal.

Pengembangan ini, katanya, juga dilakukan bersamaan dengan percobaan pupuk organik Bio Max Grow (BMG) yang sudah cukup dikenal di Pulau Jawa. Program ini atas kerjasama Asosiasi Bioinput Indonesia (ABI) Sumatera Utara (Sumut).

"Selama ini sewaktu dikembangkan di Jawa, sudah mampu menembus produksi sebesar 15 ton keatas. Karena itu kita coba di Sumut, terutama Kota Medan," ujarnya kepada MedanBagus.Com, Rabu (7/10/2015).

Dia menyebutkan, pengembangan ini akan dicoba terlebih dahulu di lahan irigasi, dibuat dengan jarak tanam dengan cara menggenjot poduksinya sebanyak 10-12 ton. Setelah berhasil, baru kemudian akan dikembangkan dilahan tadah hujan sebagai demplot dengan target produksi 5 ton terlebih dahulu.

"Kita akan menggandeng petani di Deli Serdang yang ahli dalam segi mengembangkan penangkaran bibit padi," katanya.

Dia memaparkan, HKTI Medan juga bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi fakultas pertanian yang memiliki laboratorium sebagai program membina kultur jaringan.

"Teknologi  ini sebenarnya ini sudah lama terutama untuk tanaman anggrek. Namun teknologi ini masih belum tersentuh dikalangan petani. Karena itu, kita akan coba mengembangkannya kembali untuk jenis tanaman padi yang dikombinasikan dengan pupuk hayati atau pupuk organik," tukasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi