post image
KOMENTAR
Nelayan Kabupaten Langkat banyak yang beralih sementara menjadi buruh bangunan dan petani. Hal ini disebabkan kondisi laut yang sedang sepi hasil tangkapan ikan dan cuaca tak menentu.

"Untuk sementara situasi laut lagi sepi hasil, jadi gak balik modal, sehingga sebahagiaan besar nelayan yang mecari kerjaan lain dulu," kata Ketua Himpunan Nelayan Langkat sekaligus Kelompok Tani Mangrove Keluarga Bahari Kabupaten Langkat Azhar Kasim kepada MedanBagus.Com, Selasa (13/10).

Dijelaskannya, biasanya jika kondisi laut normal, para nelayan bisa mendapatkan keuntungan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,7 juta per bulan dengan masa melaut 20 hari. Bahkan, jika lebih dari 20 hari, keuntungan bisa mencapai Rp 1,5 juta-Rp 3 juta. Hal ini hasil diskusi dengan para nelayan di Langkat

"Ada juga diatas 4 juta. Tapi untuk saat ini sejak bulan september 2015 lalu, penghasilan menurun. Malah keuntungan tidak mencapai Rp 500 ribu per bulan, karena situasi hujan yang terus-menerus," katanya.

Karena itu lanjutnya, untuk sementara nelayan di Langkat banyak menggantungkan alat pancingnya dulu hingga kondisi laut normal kembali dan mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Apalagi, nelayan disini kebanyakan menggunakan alat pancing manual," tukasnya. [hta]


Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas