post image
KOMENTAR
Atas kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) solar sebesar Rp 200 per liter, para nelayan di Langkat mengaku tidak ada efeknya. Pasalnya, para nelayan selama ini membeli minyak solar di kios-kios eceran dipinggir jalan raya.

"Meskipun ada penurunan harga untuk solar, nelayan kita tetap juga membeli diatas harga yang ditetapkan pemerintah karena ketersediaan minyak dimaksud hanya ada di SPBU yang lokasinya cukup jauh dan pembeliannya pun dibatasi," ujar Ketua Himpunan Nelayan Langkat sekaligus Kelompok Tani Mangrove Keluarga Bahari Kabupaten Langkat Azhar Kasim kepada MedanBagus.Com, Selasa (13/10).

Penurunan harga minyak solar, lanjutnya, tidak diimbangi dengan pendapatan para nelayan di Langkat. Situasi laut dan cuaca sedang tidak menentu. Sementara, penurunan hanya sebesar Rp 200 per liter.

Selama ini, kata Azhar, para pengecer mengambil minyak solar di SPBU Simpang Susu, Pangkalan Berandan di jalan Thamrin, Tanjung pura seperti di Secanggang dan Stabat.

Sementara, jarak SPBU ini sangat jauh dari lokasi laut dan rumah para nelayan. Sehingga nelayan terpaksa membelinya di kios-kios eceran terdekat. Sehingga, harga pun sudah ditentukan oleh para pengecer.

"Harga bisa lebih tinggi dari harga SPBU, yakni mencapai tambahan sebesar Rp 1.000- Rp 2. 000 per liter," pungkasnya. [hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas