post image
KOMENTAR
Saat ini, teknologi baru untuk pertanian terus berkembang. Berbagai penelitian dilakukan agar memperoleh hasil maksimal, produksi dan produktifitas meningkat, dapat meminimalisirkan hama dan penyakit, namun mampu menghemat biaya, waktu dan tenaga.

Hal itulah yang terus-menerus dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara (BPTP Sumut). Melalui badan litbang, BPTP Sumut mensosialisasikan teknologi mesin seperti alat berat, bernama Jarwo Transplanter. Mesin ini hanya membutuhkan 2 orang saja untuk menjalankannya. Dan mesin ini dapat menanam bibit padi secara otomatis.

"Jadi, tidak perlu lagi tenaga manusia. Cukup bibit- bibit tersebut diletakkan di lubang-lubang pada mesin yang sudah tersedia, lalu dijalankan ke lahan yang sudah disiapkan di kiri dan kanan untuk menanam padi," kata Kepala BPTP Sumut Catur Hermanto melalui Kabid Kerjasama BPTP Sumut Akmal, Kamis (3/12) di Medan.

Dia mengungkapkan, mesin ini sangat hemat biaya. Yakni, hanya membutuhkan anggaran sebesar Rp 300 ribu sekali jalan. Hal ini, karena membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) agar bisa beroperasi.

"Memang alat ini mahal yakni seharga Rp 60 juta. Namun, hal ini adalah tugasnya alsintan. Kita hanya mensosialisasikan bahwa menanam padi tidak perlu lagi menggunakan tenaga orang, cukup dengan menggunakan teknologi mesin. Dan saat ini, kita sudah memiliki 3 unit teknologi mesin," ujarnya.

Akmal menyebutkan, mesin ini juga sudah diterapkan di Batubara dan berhasil. Hanya saja produksinya belum diketahui karena baru dilaksanakan. Tetapi, sesuai penelitian tidak ada masalah.

"Sebenarnya alat ini sudah lama disosialisasikan, hanya saja butuh berkali-kali proses sebagai penyempurnaan," tukasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi