post image
KOMENTAR
Pengamat Ekonomi di Kota Medan, M Ishak mengatakan trend penarikan perusahaan besar dunia dari Indonesia belakangan ini lebih disebabkan faktor non ekonomis. Hal ini disampaikannya menanggapi hengkangnya Ford, Panasonic dan Toshiba dari Indonesia dalam sebulan terakhir.

"Penarikan perusahaan besar dunia ini bukan diindikasikan karena Indonesia tidak punya peluang bisnis," katanya, Kamis (4/2).

Akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed) ini menjelaskan, masuknya Indonesia dalam perhelatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 merupakan salah satu potensi pasar besar bagi perusahaan-perusahaan dunia termasuk 3 perusahaan yang sudah hengkang tersebut. Namun peluang pasar ini seolah diabaikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dengan menutup perusahaan mereka di Indonesia.

"Artinya bisa disimpulkan hengkangnya mereka bukan karena faktor ekonomis, melainkan juga faktor non ekonomis yang menjadi latar belakangnya," ujarnya.

Faktor non ekonomis ini menurut Ishak yakni banyaknya perubahan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang justru menimbulkan banyaknya ketidakpastian hukum. Paket-paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Jokowi masih terlalu "memfokuskan" arah kebijakan kepada perusahaan-perusahaan besar sehingga para pelaku bisnis besar tersebut "berfikir" ulang sebelum melanjutkan investasinya di Indonesia.

"Ada kesimpangsiuran dalam penerapan hukum dan ada sekitar 12 ribuan produk hukum kita yang menurut pemerintah harus dipangkas. Ini yang akhirnya membuat pelaku bisnis kebingungan dan muncul ketidakpastian diantara mereka," ungkapnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi