post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Dr. Rizal Ramli‎ menegaskan Indonesia sudah saatnya kembali ke zaman keemasan sebagai negara maritim.

Hal itu ditegakkannya ketika saat menjadi keynote speaker dalam acara Konvensi Nasional Media Massa Refleksi Pers Nasional tema "Menjawab Tantangan Pembangunan Poros Maritim dan Menghadirkan Kesejahteraan" di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, NTB, Senin (8/2). Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016.

RR menegaskan kalau Indonesia selama ini dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari garis pantai yang paling panjang di bandingkan negara-negara lain di muka bumi ini.

"Presiden Jokowi juga tetap menginginkan agar Indonesia tetap menjadi negara maritim," kata RR.

Untuk itu, RR mengatakan untuk mewujudkan harapan itu, yakni mengembalikan maritim Indonesia ke zaman keemasan, tentunya harus ditumbuhkan budaya maritim kepada seluruh anak bangsa.

Langkah awal yang dilakukan menurut dia, pemerintah bersama dengan TNI AL memberikan kesempatan kepada pelajar SMA dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi untuk berkeliling Indonesia lewat jalur laut.

"Selama satu bulan sekitar seribu pelajar dan mahasiswa berkeliling Indonesia dan tahun depan jumlah mereka akan ditingkatkan lagi," kata RR.

Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim, pemerintah pun tidak tinggal diam. Ia mengatakan kalau pemerintah, dalam hal ini membangun industri maritim dengan menindak tegas para pencuri ikan yang dilakukan kapal berbendera asing di perairan Indonesia.

Tindakan tegas itu ujarnya penting dilakukan mengingat pencurian ikan secara besar-besaran telah mengganggu industri perikanan di Indonesia.

"Sebanyak 270 kapal nelayan asing yang mencuri ikan kita ditenggelamkan atau dibakar oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Tindakannya itu dinilai kontroversial. Namun harus dilihat kenyataan bahwa pencurian ikan di laut kita sangat luar biasa," terang RR.

Efek dari tindakan Menteri Susi itu, terjadi meningkat tangkapan nelayan Indonesia. Bahkan pihaknya mendapat informasi kalau industri perikanan di sejumlah negara mengalami kebangkrutan karena kelangkaan bahan baku yaitu ikan.

"Kondisi itu momentum bagi kita untuk memajukan industri perikanan. Apalagi sebagai negara maritim, Indonesia juga kaya dengan sumber daya ikan yang menjadi modal membangun Industri perikanan. Kalau maju, Indonesia bisa menjadi negara eksportir ikan ke berbagai negara di dunia ini," tegasnya.

Dalam mewujudkan industri perikanan, pemerintah akan membangun armada nelayan berjumlah 3500 kapal nelayan berbobot 30 ton. Menurut rencana kapan nelayan itu akan dibagikan lewat koperasi nelayan.

"Kapal itu diberi sertifikat dan manfaatnya bisa dipakai seperti sertifikat tanah. Artinya sertifikat kapal itu bisa dijadikan jaminan kredit. Dengan demikian kita ingin nelayan menjadi raja di lautnya sendiri, bukan asing," ujar RR.

‎Mimpi memajukan harkat hidup nelayan Indonesia sudah dilakukan dengan membangun kampung nelayan yang nyaman seperti kampung nelayan di negara Eropa. Di sejumlah daerah seperti Indramayu dan Gorontalo.

"Bahkan ada bupati yang membangun rumah nelayan seperti kompleks BTN. Ini tentunya patut kita apresiasi," demikian RR.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi