post image
KOMENTAR
Dengan segala kandungan bumi yang menyokong berjalannya kehidupan, bumi menjanjikan dengan penuh kepastian dan keyakinan bahwa sehat adalah hadiah logis untuk para penghuninya. Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun dapat dibuatnya sehat. Semestinya, tanpa monopoli komoditas, tanpa dominasi dunia yang disutradarai oleh sekelompok orang, sehat tidak akan pernah menjadi mahal sampai manusia jemu dalam kenaifan menanti surga khayalan yang menurutnya berada pada dimensi yang berbeda.

Sejak kapan sehat menjadi mahal?

Sejak tadi itu, ya, sejak sekelompok manusia memiliki nalar dan nafsu liar untuk memonopoli komoditas dan mendominasi dunia.

Lalu mengapa mereka, sekelompok orang yang kemudian diberi label sebagai Big Brothers ingin mengejewantahkan nalar dan nafsu liarnya?

Jawabannya satu, karena mereka beragama!

Agama yang dimaksud tentunya tidak sama dengan Buddha, Hindu, Islam, Kristen, Yahudi dan lainnya. Sebab Budha, Hindu, Islam, Kristen, Yahudi dan sejenisnya memang bukan agama. Itu adalah sistem kehidupan, jauh lebih mulia dari sekedar agama.

Nah, agama adalah tidak kacau sebab ‘a’ terdefinisikan sebagai tidak dan ‘gamma’ terdefinisikan sebagai kacau. Jadi, definisi dari agama hanya sekedar tidak kacau. Hewan ternak pun bisa dibuat menjadi beragama, tidak kacau dalam peternakannya.

Benar, Big Brother menjalankan aksi-aksi jahatnya karena mereka beragama, mereka tidak ingin perkumpulan yang dibentuk menjadi kacau. Big Brothers tidak pernah peduli jika manusia di luar lingkarannya sedang kacau balau, hingga sanggup memotong kaki manusia lemah sebagai pengganti nikmatnya santapan paha ayam.

Lalu, siapa saja sebenarnya yang tergabung dalam Big Brothers tersebut?

Pembentukan Big Brothers diinisiasi oleh dinasti keturunan  Yahudi Jerman berjuluk Rothschild. Dinasti tersebut yang pertama kali menggagas berdirinya bank sentral di British dan Amerika Serikat, The Federal Reserve disingkat The Fed.  Dengan hubungan kekerabatan yang dekat dengan Raja dan Pangeran-pangeran British serta dengan status Amerika Serikat adalah sebuah teritorial yang dijajah oleh British membuat Rothschil berada di atas angin untuk mulai mengembangkan bisnis perbankan sentral di British dan Amerika Serikat.

Untuk menjadikan bisnis pebankannya berjalan dengan lancar, sesuatu yang pasti jika ia harus merumuskan konsesi pada penguasa tanah British dan Amerika Serikat. Akhirnya, singkat cerita, segala logam mulia yang memiliki daya jual tinggi dapat dibeli dengan kertas secara cuma-cuma, kertas yang sekarang disebut sebagai dua mata uang yang terbilang tertinggi di dunia, dollar AS dan pundsterling.

Dengan sistem perbankan yang tersentralisasi, seluruh bank-bank yang terkoneksi secara global dipaksa untuk berada di bawah sistem dan kekuasaan The Fed. Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang sistem perbankan ini, mungkin bisa ditanyakan langsung kepada pengamat ekonomi karena kita sedang berbicara tentang penyebab substansi mahalnya kesehatan di dunia.

Mahalnya kesehatan tidak tiba pada titik tersebut. Dengan kekuatan uang yang sangat besar dan mungkin lebih besar dari yang dimiliki Raja Sulaiman, Big Brothers dapat mengembangkan bisnis apapun dengan sistem yang sama, sentralisasi dan dikuasi oleh segelintir orang.

Maka, tibalah pengembangan bisnis di sektor energi, pangan dan kesehatan. Ketiga sektor tersebut adalah sektor yang terpenting untuk keberlangsungan hidup manusia. Semua orang membutuhkan, semua orang akan mempertaruhkan apapun untuk mendapatkannya. Dengan potensi tersebut, ketiga sektor tersebut akan menjadi komoditi yang dapat menghasilkan kekayaan dan kekuasaan tak terhingga jika dimonopoli. Dan akhirnya The Fed dapat menguasai sektor energi, pangan, dan kesehatan. Dimulailah aksi mendominasi dunia oleh Big Brothers.

Kesehatan, bagaimana mekanisme yang berjalan hingga dapat menjadi sebuah komoditi yang termonopoli?

Begini, pada mulanya bumi telah menghidupkan berbagai tumbuhan yang dapat dikonversi menjadi obat-obatan manjur nan sakti, terkenal sejak Isa belajar pengobatan organik di bukit Tursina kemudian mampu mengobati segala penyakit yang kemudian dikira sebagai sebuah mukzijat magis atau sihir. Bumi telah memberikan mandat mutlak kepada tumbuh-tumbuhan sehat agar dapat berdaya guna bagi manusia.
Jika pengobatan alami atau organik tetap berlangsung hingga era globalisasi, maka Big Brother tidak dapat menguasai sektor kesehatan. Dengan dalih efektifitas dan efisiensi, obat-obatan kimia dijadikan sebagai pengganti obat-obatan organik. Tak lama setelahnya, mulai timbul bermacam-macam penyakit aneh dan mewabah hingga obat-obatan organik tidak dapat memenuhi kebutuhan. Peran obat-obatan kimia melenggang manis di panggung kesehatan dunia.

Untuk melanggamkan bisnis tersebut, distribusi obat-obatan kimia tidak boleh terputus. Maka rumah sakit harus menerima peran sebagai konsumen obat-obatan kimia. Pada titik ini terjadi silang kebutuhan antara perusahaan farmasi (obat-obatan kimia) dan perusahaan rumah sakit.

Cerita kembali disingkatkan, konon orang-orang mulai jenuh membayar mahalnya obat-obatan kimia dan biaya rumah sakit, menyebabkan mereka kembali menginsyafi pengobatan tradisional yang menggunakan obat-obatan organik. Merasa terancam, konspirasi antara perusahaan farmasi dan perusahaan rumah sakit harus menciptakan stimulan untuk mengembalikan para pelanggan. Al-hasil, diciptakanlah bisnis asuransi kesehatan, yang menjanjikan pelayanan kesehatan.  Namun serupa seperti konspirasi sebelumnya, asuransi kesehatan adalah penunjang berkembangnya konspirasi antara perusahaan obat-obatan kimia dan rumah sakit.

Bagaimana dengan kesehatan di indonesia, hampir setiap kepala pasti meluruskan posisi tepat ke wajah BPJS.

BPJS, problematika kesehatan yang sedang menanak di Indonesia. Apakah termasuk bias dari konspirasi Big Brothers tadi?

Mungkin memang termasuk, sebab Indonesia masuk ke dalam sistem perekonomian global. Masalah yang cukup klasik dan hanya ada di Indonesia tentang BPJS juga disebabkan para konglomerat dan pejabatnya telah menanggalkan rasa empatinya dengan meletakkan birokrasi jauh di atas nilai kemanusiaan dan kesehatan.

Pada akhirnya, sehat menjadi tidak murah, setiap aspek dalam dunia kesehatan telah dibentengi konspirasi mendominasi dunia ala Big Brothers. Kesehatan telah bertransformasi mejadi komoditas mahal dan terbatas.

Satu catatan, inisiator Big Brothers yang berketurunan Jerman Yahudi tersebut bukan menjadi indikator yang representatif untuk menuduh bahwa Yahudi adalah aktor penghancur kedamaian dunia. Sebab inisiator Big Brothers tersebut hanya beragama untuk kelompoknya, bukan ber-Yahudisme untuk rasnya.  Sekian.....

#NikmatnyaSeranganFajar

Jutaan Umat Islam Indonesia Telah Bersatu Dalam Gerakan Masif, Tak Pernah Disangka

Sebelumnya

Ketergilasan Gerakan Masif Jutaan Umat Islam Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Serangan Fajar