post image
KOMENTAR
L. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo terkait pengembangan Blok Masela akan dilakukan dengan kilang di darat alias onshore.

"Keputusan itu membuktikan Jokowi memenuhi janji kampanye yang menegaskan adanya sembilan prioritas program pembangunan Indonesia berbasis Nawa Cita," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Zainal Bintang di Jakarta, Jumat (24/3).

Yang menarik untuk dicatat, dengan penetapan pembangunan kilang LNG di darat dengan sendirinya mendorong terbukanya peluang bisnis ikutan, seperti industri pabrik pupuk dan petrokimia di daerah Masela yang selama ini terpencil dan seakan tidak ada bayangan akan disentuh oleh pembangunan. Kata Bintang yang pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Kadin Indonesia menggantikan DR. Rizal Ramli (Juli-Oktober 2015) yang diangkat oleh Jokowi menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya pada 12 Agustus 2015 menggantikan Indroyono Soesilo.

Dituturkan oleh Bintang, perjuangan Menko Maritim dan SD Rizal Ramli untuk menyukseskan kebijakan kilang darat, diketahui banyak mendapat tantangan dari orang dalam kabinet sendiri, antara lain Menteri ESDM Sudirman Said dan Wapres Jusuf Kalla yang berkeras menghendaki Blok Masela dikelola dengan pipanisasi bawah laut alias offshore.

"Saya sebagai pimpinan Kadin Indonesia Paradigma Baru yang berorientasi kepada ekonomi kerakyatan dan berbasis potensi UKM Koperasi, merasa sangat gembira dan bersyukur dengan penetapan Jokowi," ujar Bintang.

Ditegaskan lebih lanjut oleh Bintang, di dalam program nasional Nawa Cita itu, pada poin ketiga disebutkan: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatua. Dan poin ketujuh: mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Menurut Bintang, dirinya bersama seluruh pimpinan Kadin Indonesia dan Kadin Provinsi di seluruh Indonesia akan bekerja keras dan berjuang terus demi terlaksananya program Nawa Cita dan Tri Sakti yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Isi kandungan filosofi dalam program Nawa Cita dan Tri Sakti jelas menunjukkan keberpihakan negara, dalam hal ini Presiden Jokowi kepada peningkatan peran serta potensi ekonomi kerakyatan yang bertebaran di semua pelosok Indonesia.

Oleh karenanya, Kadin Paradigma Baru akan mengawal Nawa Cita dan Tri Sakti dengan turut serta mensosialisasikan Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika), untuk menanamkan rasa nasionalisme dan kecintaan kepada Tanah Air Indonesia.

"Kadin Paradigma Baru berada di garis depan untuk mencegah adanya kelompok tertentu yang rela menjual bangsa ini demi keuntungan materi semata," tandas Bintang, yang juga politikus Golkar.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi