post image
KOMENTAR
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak kalangan pelaku bisnis Belgia untuk  meningkatkan dan menanamkan investasi di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, di bidang ekonomi, perdagangan, dan industri potensi Belgia sangat baik karena peranan negeri itu sebagai pusat teknologi di Eropa.

"Saya yakin, investasi Belgia di Indonesia akan terus berkembang. Kadin akan bekerja keras untuk membantu pemerintah menjadikan investasi sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional. Meski terbilang kecil investasi Belgia dibandingkan Singapura, Tiongkok, dan Jepang, tapi ada komitmen untuk berinvestasi di Indonesia," kata Rosan melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/4).

Saat ini, Belgia menempati peringkat ke-27 dalam daftar investasi di Indonesia, dengan nilai sebesar US$ 132 juta.  

Rosan berada di Belgia untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerja ke negara-negara Eropa-Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda, pada 18-22 April. Rosan membawa sejumlah 41 delegasi bisnis dari sektor energi, industri, agribisnis, telekomunikasi, dan maritim.  

Pebisnis yang menyertai Rosan di antaranya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, Juan Permata Adoe, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi Terbarukan, Halim Kalla, serta Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek, Ilham Habibie.

Di setiap negara yang dikunjungi Rosan bersama Presiden Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja menggelar pertemuan bisnis dengan kalangan pimpinan perusahaan setingkat Chief Executive Officer (CEO).  

Di Belgia, delegasi bisnis Indonesia juga menyertai Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Raja Phillipe. Pada pertemuan itu,  Presiden Jokowi secara eksplisit menjelaskan tentang peluang dan iklim investasi, serta kekhawatiran Indonesia terhadap langkah diskriminatif sejumlah negara Uni Eropa (UE) terhadap produk Crude Palm Oil (CPO) asal Indonesia.  

"Kunjungan Presiden Jokowi menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kemitraan Indonesia dengan negara-negara Eropa di bidang industri, perdagangan, dan investasi. Presiden Jokowi sangat serius menggalang investasi dan memperjuangkan produk ekspor kita di Eropa," kata Rosan.

Dia mengatakan, dalam pertemuan dengan kalangan dunia usaha Belgia, sejumlah pimpinan perusahaan juga telah menyatakan komitmennya menanamkan modalnya di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan itu bergerak di bidang pembangunan infrastruktur, transportasi, penyimpanan  dan distribusi gas alam. Selain itu, terdapat juga perusahaan jasa logistik, multimedia, dan produksi alat berat crane.

Di sisi lain, Rosan juga mengungkapkan dukungan Kadin Indonesia dalam perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, yang diharapkan rampung pada 2018 mendatang.

"Indonesia sangat siap menerapkan CEPA. Kesiapan ini menjadi sinyal positif yang disampaikan kepada dunia internasional terkait peningkatan kompetensi dan keterbukaan ekonomi Indonesia," jelas Rosan.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi