post image
KOMENTAR
Krisis multidimensi yang dirasakan rakyat pekerja atau buruh hari ini menunjukan kegagalan sistem ekonomi politik kapitalisme dan menuju kebangkrutannya. Krisis ini terus menjalar ke berbagai negara di belahan dunia, yang berada di bawah dominasi Amerika Serikat dan sekutunya.

"Imperialisme adalah tahapan tertinggi dari kapitalisme dimana penjajahan tidak lagi ditunjukan dengan dominasi ekonomi namun sudah mencapai pada pendudukan dan penaklukan kawasan dan harus setia pada negara adidaya Amerika Serikat sebagai pimpinan utama dari negara imperialis," kata aktivis Konfederasi Serikat Nusantara (KSN), Mukhtar Guntur K, (Minggu, 1/5).

Untuk memecahkan krisis yang dialami, jelas Mukhtar, maka negara-negara imperialis menjalankan skema penghisapan yang lebih massif diberbagai sektor penghidupan rakyat yang didominasinya di seluruh negeri. Dan Indonesia justru menjadi pelayan utama bagi kepentingan modal asing dan menghamba kepada sistem kapitalisme global dengan menjalankan agenda neoliberalisme di dalam negeri.

"Indonesia adalah negeri bergantung yang pertumbuhan ekonominya pada modal asing. Satu fakta yang secara vulgar diperlihatkan rejim adalah lahirnya paket program percepatan pembangunan melalui skema MP3EI," tegasnya.

Menurut Mukhtar, proposal MP3EI diperdagangkan melalui agenda international. Salah satunya adalah pada pertemuan APEC KTT APEC 2012 di Vladivostok, Rusia, bulan September 2013, para investor dari 21 negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk menanamkan modalnya di Indonesia lewat skema public private partnership (PPP).

"Pada MP3EI 2025 disebutkan, berbagai proyek infrastruktur pengebirian hak rakyat," demikian Mukhtar. [hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas