post image
KOMENTAR
Sebanyak 40 orang yang menamakan Kelompok Reformasi PSSI meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan tegas, terkait situasi yang terjadi di PSSI saat ini. Mereka menginginkan adanya reorganisasi dan restrukturisasi di tubuh PSSI.

Setidaknya, menurut kelompok itu ada dua hal besar yang harus dilakukan dalam kepengurusan PSSI. Pertama, melakukan perubahan statuta dengan memasukkan konten lokal dalam aturan PSSI.

"Jadi aturannya jelas, pakai Statuta FIFA, tapi tak meninggalkan undang-undang Indonesia. Konten lokal harus dipertahankan," kata Habil Marati selaku koordinator Kelompok Reformasi PSSI.

Di samping itu, Habil menuturkan harus ada pembenahan dari sisi personel yang menjadi pengurus PSSI. "Harus potong dua generasi, karena mereka yang ada di PSSI saat ini adalah bagian dari penyebab persoalan-persoalan yang muncul," tambahnya.

Lebih lanjut, mantan manajer tim nasional Indonesia ini menuturkan harapan pihaknya agar ada perubahan unsur orang yang bisa menjadi Komite Eksekutif (Exco) PSSI. "Unsur dari pemerintah harus dilibatkan dan dimasukkan dalam statuta PSSI. Harus ada wakil pemerintah, ada wakil TNI, ada wakil Polri. Dengan begitu, ada fungsi kontrol sepakbola nasional," jelasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya juga ada yang menamakan diri sebagai Tim 85 yang terdiri dari 85 voters PSSI. Mereka pun telah mengajukan secara resmi untuk digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.[hta/rmol]

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga