post image
KOMENTAR
Sekitar seribu ton lebih ikan budidaya milik petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Perairan Danau Toba tepatnya di Kawasan Haranggaol, Kabupaten Simalungun mati mendadak sejak pekan lalu. Hal ini mengakibatkan para petani merugi hingga puluhan miliar rupiah.

"Sampai hari ini kami sudah keluarkan sekitar 800 ton ikan yang mati, itu yang sudah diangkat, masih banyak lagi yang belum diangkat," kata Hasudungan Siallagan (45), petani keramba jaring apung (KJA) di Haranggaol, Kamis (5/5).

Menurutnya, penyebab kematian mendadak ikan jenis nila dan emas  ini sudah diketahui. Petani dan perusahaan pendamping telah melakukan penelitian.

"Hasilnya ikan mati karena air kurang oksigen. Oksigen drop karena cuaca. Jadi dari penelitian, kejadian ini disebabkan cuaca," sebut Hasudungan.

Kematian mendadak ikan kali ini berbeda dengan yang terjadi pada 2004 lalu. Jika kali ini diduga karena alam, saat itu ikan mati karena koi herves virus.

Kematian ikan di perairan Haranggaol sebenarnya sudah terlihat sejak 2 pekan lalu. Namun kematian massal terjadi dalam dua hari terakhir.

"Mungkin kami kurang tanggap awalnya," sebut Hasudungan.

Pria yang merupakan ketua kelompok perikanan dan koordinator gotong-royong ini juga mengalami kerugian akibat kejadian ini. Sebab sebagian besar ikan yang ada di 50 keramba miliknya juga mati.

Dengan jumlah ikan yang mati diperkirakan lebih dari seribu ton, kerugian sekitar 200 keluarga petani ikan yang ada di kawasan itu diperkirakan sudah puluhan miliar.

"Kalikan saja Rp 23.500 per kg," sebut Hasudungan.

Dia memaparkan, aparat pemerintahan sudah turun ke lokasi. Mereka melihat situasi dan melakukan penelitian.

"Namun belum ada yang memberikan bantuan, padahal kami sangat mengharapkan bantuan. Saat ini penduduk berduka karena modal yang ditanam langsung minus," harap Hasudungan.

Warga masih melakukan pembersihan ikan yang mati mendadak di Danau Toba lalu menguburnya. Puncak gotong royong rencananya akan digelar Jumat (6/5) besok.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa