post image
KOMENTAR
Komisi IX DPR dijadwalkan rapat dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada sore nanti (Senin, 27/6) pukul 15.00 WIB.

Salah satu yang akan dibahas dalam rapat itu mengenai peredaran vaksin palsu di beberapa klinik dan rumah sakit di Jabodetabek.

Anggota Komisi IX, Okky Assokawaty mengatakan, rapat itu dilakukan karena Senayan ingin meminta penjelasan terkait peredaran vaksin palsu.

"Saya sangat menyayangkan bahwa sudah lama kasus ini terjadi tapi tetap saja tidak ada penahanan atau hukuman yang diberikan. Baru setelah Bareskrim nemu, Kemenkes merespon," ujar anggota Komisi IX DPR, Okky Asokawati di gedung Nusantara I Senayan, Jakarta.

"Promotif dan preventif sangat memprihatinkan. CPOB (cara pembuatan obat yang baik) dan CDOB (cara distribusi obat yang baik) tidak dikawal dengan baik," lanjutnya.

Untuk CPOB, Okky menekankan, izin seharusnya keluar dari Kemenkes. Jika sampai ada pihak yang bisa memproduksi vaksin palsu maka CPOB nya patut dipertanyakan.

"Saya menyesalkan pagi ini Menkes mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir. Ini bentuk statemen yang seolah tidak berpikir pada masyarakat yang khawatir," ucap mantan peragawati itu.

Pengawasan BPOM juga mendapat kritik tajam dari Okky.

"BPOM juga menurut saya kecolongan ironi dalam hal distribusi tupoksinya adalah BPOM," cetusnya.

Karenanya ia menuntut pro aktif Bareskrim Mabes Polri untuk membongkar rumah sakit yang menjual vaksin palsu.  

"Orang kesehatan, kebidanan juga harus menyikapi ini," pungkasnya.[rgu/rmol]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan