post image
KOMENTAR
Pengakuan pelaku, peredaran vaksin palsu sudah sampai di Medan, Sumatera Utara.

Ketua DPR Ade Komarudin menunjuk itu karena keteledoran Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Ya ini kan, soal ini dahulu sudah sering terulang ini berarti dari sistemnya sudah benar. Sudah ada tetapi ini satu keteledoran dan satu keteledoran dari pengawasan Badan POM," ujar politisi yang akrab disapa Akom tersebut di gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Senin (27/6).

Karenanya dia meminta Komisi IX untuk mengingatkan BPOM agar kasus itu tidak terulang lagi. Bukan hanya itu, menurut dia, Komisi IX harus mengamati dan mendalami terus permasalahan obat-obatan dan vaksin palsu dengan baik.

Ade menegaskan, peredaran vaksin palsu tak bisa dianggap enteng karena ini menyangkut kesehatan seorang genarasi bangsa.

"Dan jika kita biarkan itu akan berdampak buruk akan meluas di masyarakat," imbuhnya.[hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas